Kedua, otoritas pendidikan Finlandia menyadari bahwa keberhasilan dalam mengajar di kelas yang heterogen mensyaratkan guru-guru yang terlatih dengan lebih baik dari sebelumnya. Sebagai konsekuensi, pemerintah Finlandia mengubah haluan pendidikan keguruan dari perguruan tinggi ke universitas berbasis penelitian.
Sebagai bagian dari reformasi pendidikan di Finlandia, para guru harus lulus dari program magister berbasis penelitian yang sama dengan profesi lain di Finlandia.Â
Para guru lulusan baru harus mempelajari psikologi anak, pedagogi, pendidikan khusus, mata pelajaran didaktik, dan kurikulum yang lebih banyak daripada rekan mereka di perguruan tinggi. Semua tuntutan ini tak lain merupakan bekal tanggung jawab profesi mereka yang lebih luas.
Ketiga, sebagaimana tujuan utama dari sekolah di Finlandia yang fokus pada kesejahteraan siswa, maka di setiap sekolah dibentuk Tim Kesejahteraan Siswa yang beranggotakan para ahli, guru dan pemimpin terkait.Â
Konsekuensi logis dari mekanisme pendidikan ini menuntut adanya pendanaan yang lebih banyak. Tapi itu memang layak karena pada akhirnya bisa menciptakan dasar kesetaraan pendidikan yang kuat dan luas di seluruh Finlandia.
Keempat, otoritas pendidikan Finlandia mewajibkan pemimpin di sekolah (kepala sekolah) untuk ikut mengajar. Mereka sadar bahwa kepemimpinan pendidikan yang baik harus berada di tangan pendidik yang berkualitas dan berpengalaman luas. Menurut pendapat Sahlberg, (Sahlberg, 2015), para pemimpin adalah guru dan para guru adalah pemimpin (pedagogis).
Kelima, sistem pendidikan Finlandia memberi ruang lebih banyak untuk kegiatan ekstra kurikuler. Mereka menjalin kerja sama dengan berbagai jaringan kegiatan di luar sekolah (organisasi, perkumpulan, komunitas) untuk bisa menampung minat dan bakat siswa di luar aktivitas pembelajaran sekolah.
Mungkinkah Membawa Sistem Pendidikan Finlandia ke Negara Kita?
Melihat 5 kunci sukses sistem pendidikan Finlandia tersebut, adakah yang bisa diterapkan di Indonesia? Sahlberg sendiri mengatakan, sistem pendidikan itu seperti tanaman atau pohon yang tumbuh baik hanya di tanah dan iklimnya sendiri. Dengan kata lain, mustahil untuk bisa memindahkan sistem pendidikan Finlandia ke negara kita.
Namun, bukan berarti kita tidak bisa mengambil pelajaran, atau paling tidak menerapkan satu dua di antara 5 kunci sukses di atas. Seperti yang sudah saya utarakan sebelumnya, satu poin kunci sukses yang bisa kita ambil adalah kualitas tenaga pendidik.
Jadi Mas Nadiem, sebelum Anda menghapus Ujian Nasional, atau mereformasi total sistem pendidikan Indonesia dan bermimpi membawa sistem pendidikan milik negara lain, alangkah baiknya apabila Anda fokus pada pengembangan guru. Baik kesejahteraan mereka, maupun kualitas dan kompetensi yang disyaratkan. Apa yang Anda cita-citakan saat ditunjuk menjadi Mendikbud akan menjadi percuma jika para guru, yang merupakan inti dari sistem pendidikan, tidak Anda perhatikan.
Referensi: