Dengan meraih penghargaan, mereka mau tidak mau sudah menjadi role model bagi penulis lainnya. Dengan meraih penghargaan itu mereka harus bisa membuktikan bahwa mereka memang layak menerimanya. Dan pembuktian itu bisa didapat dari meningkatnya intensitas dan kualitas tulisan mereka di Kompasiana."
Ada benarnya juga apa yang dikatakan temanku itu. Menulis di Kompasiana memang bukan keharusan. Tapi ketika kita sudah memperoleh nama baik karena meraih suatu penghargaan, itu memang bisa menjadi beban tersendiri.
Seperti yang dikatakan temanku tadi, dengan penghargaan itu kita dijadikan panutan. Kalau yang jadi panutan saja semakin jarang menulis, lalu dari mana kita bisa mencontoh dan meneladaninya?
Apakah itu berarti aku lebih mengharap kuantitas daripada kualitas tulisan? Bisa saja kan intensitas menulis mereka berkurang karena mementingkan kualitas artikelnya?
Ya, mungkin bisa seperti itu. Tapi, entahlah. Hanya saja aku merasa penghargaan Kompasiana Awards itu seperti puncak Himalaya. Ketika seseorang sudah bisa menaklukkan puncak tertinggi, tantangannya seolah sudah tidak ada lagi.
Benarkah apa yang kurasakan? Atau ini hanya mitos yang perlu dipatahkan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H