Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Latihan Memanah Tidak Berguna? Yuk, Kita Lihat Manfaat Kesehatannya

20 November 2019   08:27 Diperbarui: 20 November 2019   18:29 2232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jumlah kalori yang dikeluarkan dalam olahraga Panahan (sumber: worldarchery.org)

Jika latihan memanah dan berkuda itu tidak berguna dan identik dengan jaman batu, tentunya Dewan Olimpiade Internasional (IOC) akan mencoret cabang olahraga Panahan dan Berkuda.

Pernyataan ini saya kemukakan sebagai tanggapan atas pernyataan Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Arianto. Pasca peristiwa pengeboman di Polresta Medan, Agus Arianto menyindir latihan memanah dan berkuda yang dilakukan 23 tersangka teroris di Tanah Karo, Sumatera Utara.

"Tolonglah yang sekolah latihan naik kuda, latihan memanah, untuk apa sih? Sekarang ini waktunya kita berinovasi kreatif karena ke depan akan berhadapan dengan persaingan global, tentunya dibutuhkan SDM untuk menghadapi zamannya," kata Agus.

Agus menyebut di era teknologi seperti saat ini, seharusnya masyarakat fokus mengembangkan diri di bidang yang lebih relevan. Dengan tidak mengikuti perkembangan zaman, menurutnya seseorang justru ingkar pada takdir.

"Jangan dibalikkan ke zaman batu. Ini zaman enggak bisa berhenti, teknologi berkembang setiap saat, kemajuan bisa berubah berkembang per hari (sementara) kita kembali ke zaman batu. Berarti kita ingkar pada takdir sementara kemajuan sudah seperti ini," urai Agus.

Terlepas dari fakta bahwa kelompok tersangka pengeboman berlatih memanah dan berkuda, tidak sepantasnya Kapolda Sumut mengeluarkan pernyataan seperti itu. Apa kaitannya latihan berkuda dan memanah dengan terorisme?

Terlebih lagi, pernyataan Kapolda Sumut juga sangat jauh melenceng dari fakta tentang aktivitas berkuda dan memanah. Apa benar berkuda dan memanah itu tidak berguna? Apa benar dua aktivitas ini adalah jenis kegiatan dari jaman batu yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan teknologi terkini?

Saya tidak akan membahasnya dari sisi keagamaan karena khawatirnya malah melenceng dan keluar jalur. Seperti yang dipertanyakan Kapolda Sumut, saya akan membahas latihan memanah dari sisi manfaatnya, terutama bagi kesehatan.

Oh iya, sebelumnya saya cuma ingin mengingatkan, karena latihan memanah, nama bangsa kita pernah harum di ajang Olimpiade berkat kekuatan tarikan tali busur dan ketepatan membidikkan anak panah yang dilakukan kontingen Indonesia Nurfitriyana Saiman Lantang, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani, yang berhasil meraih medali perak pada Olimpiade Seoul 1988. Ini adalah medali pertama yang diperoleh kontingen Indonesia di ajang olimpiade.

Sekarang, kita akan membahas manfaat kesehatannya.

Meskipun memanah sering dianggap sebagai olahraga stasioner atau jenis olahraga yang tidak memerlukan pergerakan tempat berpindah (statis), tapi dalam aktivitas memanah, terutama jika dikompetisikan, membutuhkan sejumlah besar kekuatan, daya tahan, dan fokus untuk tampil baik.

Latihan memanah membuat kita aktif, dapat membakar banyak kalori dan menempatkan kita dalam kondisi pikiran yang lebih baik. Intinya, latihan memanah memiliki manfaat kesehatan fisik dan mental.

8 Manfaat Kesehatan dari Latihan Memanah

Menurut situs resmi Panahan Dunia, setidaknya ada 8 manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan dari olahraga memanah:

1. Latihan Olahraga

Panahan bukan sekedar hobi atau aktivitas iseng belaka. Latihan memanah adalah salah satu jenis latihan olahraga yang paling banyak membakar kalori.

Panahan adalah olahraga yang dapat dilakukan oleh semua orang, tidak peduli usia, jenis kelamin, atau kemampuan.

Mungkin, bagi orang awam, melihat aktivitas atlet saat kompetisi memanah tidak terlalu banyak menghabiskan energi (cuma menarik tali busur, menembakkan lalu berjalan ke ujung sasaran untuk mengumpulkan panah), tapi kenyataannya tidak demikian.

Selama Olimpiade London 2012, The Economist membandingkan penggunaan kalori untuk memenangkan medali emas Olimpiade dengan 10 menit dari aktivitas lain seperti menari, snorkeling, menyapu, dan menyedot debu.

Hasilnya bisa dilihat pada tabel berikut:

jumlah kalori yang dikeluarkan dalam olahraga Panahan (sumber: worldarchery.org)
jumlah kalori yang dikeluarkan dalam olahraga Panahan (sumber: worldarchery.org)
Dalam perjalanannya untuk bisa naik podium Olimpiade, pemanah laki-laki membakar sekitar 1.084 kalori. Hanya 747 kalori lebih sedikit daripada atlet wanita di cabang lari maraton, tetapi lebih banyak 1.054 kalori daripada atlet pria di cabang lari cepat 100 meter.

Jumlah ini didapatkan karena saat turnamen, pemanah berjalan sekitar delapan kilometer (lima mil) setiap hari dan dapat membakar antara 100 dan 150 kalori aktif setiap 30 menit.

2. Melatih Kekuatan Otot Tubuh

Saat menarik tali busur, kita menempatkan tekanan pada otot-otot kedua lengan serta dada, bahu dan punggung. Mirip dengan mengangkat beban, tekanan ini biasanya dipertahankan selama beberapa detik sebelum pemanah melepaskan tali untuk menembakkan panah. 

Tekanan yang sama juga kita berikan pada area anatomi non inti lainnya seperti manset rotator (sekelompok otot dan tendonnya yang bertindak menstabilkan bahu).

Pengulangan yang benar dan terus menerus dari gerakan ini akan memperkuat jaringan-jaringan ini.

3. Melatih Fokus dan Penguasaan Kontrol

Pemanah belajar untuk mempertahankan fokus pada rutinitas bidikan mereka, menghindari gangguan seperti angin, jarak, kebisingan dan pikiran kompetitif dari pesaing mereka untuk memberikan arah panah yang sempurna.

Penguasaan kontrol seperti ini tentunya juga bermanfaat dalam bidang kehidupan lainnya.

4. Belajar Koordinasi

Dalam aktivitas memanah, seorang atlet belajar untuk mengkoordinasikan beberapa gerakan sekaligus.

Latihan ini diperlukan agar mereka dapat membuat kombinasi bidikan yang baik untuk membentuk rutinitas presisi tinggi yang perlu ditanamkan ke dalam memori otot pemanah. Dengan melatih koordinasi, kita bisa bergerak hampir secara otomatis atau naluriah.

5. Melatih Kesabaran

Panahan mudah dipelajari, tetapi sulit untuk disempurnakan. Sama seperti memancing, meskipun aktivitas ini menyenangkan, namun bisa membuat frustrasi.

Karena itulah kesabaran dalam latihan sangat penting untuk tujuan berkompetisi. Memiliki tekad untuk mengulangi teknik dengan tepat bisa membuat kita menjadi pemanah yang lebih baik tentu saja menjadi individu yang lebih baik pula.

6. Membuat Kita Bisa Relaks

Sementara banyak orang memilih yoga atau meditasi supaya bisa memperoleh relaksasi, latihan memanah juga memiliki kegunaan yang sama. Tetap tenang dan akurat di bawah tekanan adalah kemampuan yang dikembangkan pemanah dengan mengatur pernapasan, konsentrasi, dan kegugupan mereka.

7. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Musuh terbesar bukan orang lain, melainkan diri sendiri. Begitu pula dalam olahraga Panahan. Lawan terberat bagi pemanah adalah dirinya sendiri.

Dalam memanah, kita mengidentifikasi teknik apa yang harus ditingkatkan dan menetapkan tujuan latihan. Hasilnya didasarkan pada skor yang mudah diukur.

Dengan bisa melihat langsung apa yang bisa kita capai setelah berlatih, hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri kita. Tidak ada olahraga lain yang lebih baik untuk mengukur kepercayaan diri selain memanah.

8. Sarana untuk Bersosialisasi

Panahan sebenarnya bisa menjadi olahraga yang cukup sosial. Dari turnamen hingga sekadar mengumpulkan sekelompok teman dan bermain di lapangan, ada banyak cara untuk terhubung dengan orang lain dalam olahraga ini.

Nah, itu tadi 8 manfaat kesehatan yang bisa kita dapat dari latihan memanah.

Satu lagi supaya tidak ketinggalan informasi, olahraga memanah sekarang menjadi salah satu tren di kalangan remaja dan anak-anak di dunia sejak film The Hunger Games yang dibintangi Jennifer Lawrence menjadi jadi box office.

Jadi, tak perlu mengaitkan latihan memanah dengan tindakan terorisme, sangat jauh panggang dari api. Apalagi mengatakan latihan memanah tidak membawa manfaat sama sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun