Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pandai Bicara dengan Banyak Berdiam dan Mendengarkan

17 November 2019   22:01 Diperbarui: 17 November 2019   22:03 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi public speaking (sumber: unsplash.com/@xteemu)

Nasihat ini juga bisa membawa kita pada sisi lain dari kepribadian seseorang. Selama ini ada anggapan orang yang pandai bicara adalah mereka yang ekstrovert.

Menurut Carl Jung, setiap orang memiliki sisi introvert dan sisi ekstrovert, dengan satu lebih dominan dari yang lain. Mereka yang berada di sisi yang lebih ekstrovert cenderung diberi energi oleh stimulasi sosial, dengan sedikit kebutuhan untuk menyendiri. Mereka menghargai dunia luar dan interaksi sosial, dan lebih tepat untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat.

Karena itu, seorang ekstrovert sering dikaitkan dengan atribut kepribadian yang paling positif, seperti sosiabilitas atau kemampuan mengobrol/bicara. Sebaliknya, seorang introvert dapat terkuras energinya jika terlalu banyak stimulasi sosial. Karena itu mereka lebih banyak menyendiri dan berdiam diri.

Introvert Bisa Menjadi Pembicara dan Pengambil Keputusan yang Baik

Nah, jika dua sisi kepribadian ini dihubungkan dengan nasihat dari Imam Syafi'i, seorang introvert bisa menjadi pembicara yang lebih baik daripada orang yang ekstrovert.

Mengapa?

Orang yang ekstrovert cenderung lebih suka didengarkan daripada mendengarkan. Seorang ekstrovert lebih suka bicara daripada memperhatikan pembicaraan. 

Dan ekstrovert itu tidak bisa menahan diri untuk tidak menimpali pembicaraan orang lain. Intinya, ekstrovert lebih suka menghamburkan kata-kata daripada memikirkan kata-kata yang tepat dan membawa dampak positif bagi lawan bicaranya.

Lain halnya dengan seorang introvert. Mereka adalah pendengar yang baik, pengamat yang teliti, dan menguasai seni berdiam diri. Maka, jika menuruti nasihat Imam Syafi'i di atas, seorang introvert pada dasarnya adalah pembicara yang baik dan serius!

Introvert lebih suka tidak berbicara tentang hal-hal sehari-hari yang sering muncul dalam obrolan ringan. Namun jika ada yang memulai jenis percakapan intelektual, ilmiah, yang serius, yakinlah bahwa seorang introvert akan dengan senang hati meladeni. Jangan kaget jika pada pembicaraan seperti ini, seorang introvert malah terlihat lebih banyak bicara, apalagi jika topiknya sesuai dan dikuasai dengan baik.

Karena kemampuannya dalam hal mendengarkan, teliti dan berpikir dahulu sebelum memulai pembicaraan, introvert bisa menjadi pengambil keputusan yang baik pula. Setiap keputusan yang diambil seorang introvert tentunya sudah melalui pemikiran yang matang setelah ia banyak mendengarkan masukan-masukan dari lawan bicaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun