Dengan mengumpulkan dan menampilkan foto-foto pelanggan yang sedang menggunakan produk kita, itu berarti kita sudah menciptakan dialog dua arah dengan pelanggan. Bentuk pengembangan merek bisnis seperti ini merangsang keterlibatan, loyalitas, dan penguatan sosial terhadap merek yang kita kenalkan.
3. Konten Buatan Pengguna Menginspirasi
Jika kita hanya menampilkan konten buatan sendiri, pelanggan tidak akan terikat secara emosional. Brand atau perusahaan yang meluncurkan kampanye kreatif dengan menggunakan User Generated Content menginspirasi lebih banyak keterlibatan dan lebih banyak penjualan.Â
Kampanye menyenangkan yang menunjukkan pengalaman paska pembelian pelanggan dan kecintaan mereka terhadap produk kita juga memberi insentif kepada orang lain untuk menjelajahi merek Anda juga.
Bagaimana cara mendapatkan dan menggunakan User Generated Content?
Mudah saja. Kita tinggal menemukannya di internet, kemudian meminta ijin untuk menggunakannya di platform media kita sendiri.
Mungkin kita merasa segala sesuatu yang ada di internet bisa kita gunakan secara bebas karena konten tersebut dibagikan dan dapat dilihat setiap orang secara gratis.Â
Namun kenyataannya tidak seperti itu. Kita tidak memiliki hak untuk menggunakan konten milik orang lain tanpa ada persetujuan dari pemilik konten.
Sekalipun pengguna mengunggah konten dengan memakai tagar yang kita ciptakan, kita tidak bisa mengklaim dan tidak memiliki hak atas konten tersebut. Kita harus meminta ijin dari pemilik properti sebelum menggunakannya untuk keperluan kampanye pemasaran kita.
Yang bisa kita lakukan adalah membagikan UGC di platform media sosial kita dengan mengkredit pemilik konten. Jika kita tidak yakin apakah boleh menggunakan konten seseorang, selalu tanyakan terlebih dahulu.
Contoh Penggunaan User Generated Content
Contoh brand atau bisnis yang sering menggunakan UGC bisa kita lihat pada Ottencoffee, seperti ini:
Atau konten buatan pengguna yang diunggah Nike ini:
Tidak hanya brand atau perusahaan yang memiliki produk, brand yang menyediakan layanan jasa, atau brand yang bergerak di bidang media juga bisa menggunakan UGC. Seperti yang dilakukan Kompasiana berikut ini: