Beberapa hari yang lalu, saya mendapat laporan anak saya pingsan di sekolah. Menurut wali kelasnya, Izan mendadak pingsan saat mengikuti latihan Green School Festival usai jam pelajaran sekolah.
"Mungkin dehidrasi Pak. Saya lihat botol air minum Izan kosong sejak waktu istirahat tadi. Padahal di sini sudah ada air keran siap minum, jadi anak-anak bisa mengisi ulang botol air minum mereka kalau habis," kata Bu Tris, wali kelas 5 menjelaskan.
Memang, setahun yang lalu SDN Kesatrian 2, tempat anak saya sekolah, mendapat bantuan pemasangan "fountain tap water" dari PDAM Kota Malang. Dengan adanya air siap minum itu, para siswa tak perlu lagi membeli air minum dalam kemasan seperti yang biasanya mereka lakukan.
Apakah tipe air minum seperti itu aman untuk diminum anak-anak sekolah? Apakah air minumnya juga sama menyehatkan seperti air mineral dalam botol kemasan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak seperti apa tipe air minum yang menyehatkan itu.
Air, Nutrisi Penting yang Sering Dilupakan
Air  menjadi salah satu zat gizi makro esensial yang memiliki fungsi penting dalam proses metabolisme tubuh manusia. Kurang lebih dua pertiga tubuh manusia tersusun dari air, atau sekitar 60% dari total berat badan. Beberapa organ dalam tubuh seperti ginjal, otak, dan otot juga mengandung 70-80% air.
Namun, seringkali fungsi penting air ini diremehkan. Air merupakan nutrisi yang terlupakan setelah oksigen. Dua substansi nutrisi yang disediakan langsung oleh lingkungan fisik tanpa perlu pemrosesan.
Dari Air Ledeng ke Air Mineral
Dalam budaya masyarakat Indonesia, dulu kita terbiasa minum air langsung dari mata air tanpa perlu diolah. Kita juga terbiasa minum air ledeng (air yang dialirkan ke rumah penduduk oleh penyedia air minum/PDAM) hanya dengan merebusnya saja.
Tapi sejak produk air minum dalam kemasan(AMDK)  masuk ke pasar  Indonesia pada 1975 yang dipelopori oleh merek Aqua, kebiasaan minum orang Indonesia berubah dari yang semula air rebus ke air minum dalam kemasan. Tanpa disadari, air minum air dalam kemasan sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari.
Hal ini bisa dilihat dalam sebuah survey kecil yang saya lakukan pada 54 responden yang 42% respondennya bertempat tinggal di Kota Malang. Semua responden mengatakan pernah membeli air minum dalam kemasan dengan 75,9% responden mengatakan semua air mineral itu sama. Sementara sebanyak 55,6% responden selalu minum air mineral untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh.
Meskipun belum bisa dibilang mewakili masyarakat secara keseluruhan, survei yang saya lakukan tersebut setidaknya memberi gambaran mikro pada kita bahwa banyak masyarakat, terutama yang tinggal di perkotaan, cenderung memenuhi kebutuhan air minum mereka dari air minum dalam kemasan dan menganggap semua air mineral itu sama.
Selain itu, salah satu alasan mengapa masyarakat kota lebih suka mengonsumsi air minum dalam kemasan adalah kepraktisannya.
"Karena air mineral higienis dan praktis penggunaannya. Gak perlu harus masak air dulu, apalagi kalau ternyata gas habis, padahal situasi lagi pas butuh air minum," kata Eva, salah satu konsumen air mineral mengatakan alasannya.
Apakah itu berarti hanya air dalam kemasan saja yang mengandung mineral? Bagaimana dengan air ledeng atau air yang disediakan PDAM, apakah tipe air seperti ini tidak mengandung mineral?
Semua Air Minum Mengandung Mineral
Banyak orang yang menganggap sama istilah air minum dalam kemasan dengan air mineral, padahal berbeda. Berdasarkan definisi dari Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3553-2006), Air Minum dalam Kemasan (AMDK) adalah air baku yang telah diproses, dikemas dan aman diminum mencakup air mineral dan air demineral. Sedangkan air mineral adalah air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral. Jadi kandungan mineral di dalam jenis air ini didapatkan secara alami, bukan ditambahkan secara sengaja. Mineral tersebut dapat berupa garam, sulfur, atau yang lainnya.
Dalam siklus hidrologi, air mengalami berbagai proses pengayaan mineral yang berasal dari batu-batuan yang dilewatinya sehingga membuat air tersebut mengandung berbagai macam mineral. Karena itu, jenis dan kadar mineral dalam air tanah berbeda-beda tergantung lokasi dan kondisi alam sekitarnya.
Syarat Air Minum Yang Aman Bagi Kesehatan
Meskipun sudah mengandung mineral, tidak berarti air tanah atau air dari sumber alami lainnya bisa langsung kita minum begitu saja. Air selalu mengandung materi organik dan oksigen terlarut. Kondisi ini membuat air menjadi tempat perkembangbiakan alami untuk bakteri atau zat mikrobiologis lainnya.
Karena itulah diperlukan pemrosesan untuk meminimalkan kandungan mikroba atau cemaran zat kimia dan cemaran fisik agar sesuai dengan persyaratan air minum. Parameter yang digunakan adalah Kadar Maksimum Diperbolehkan (KMD) atau Maximum Acceptable Values (MAV). Artinya jumlah maksimum unsur atau mikroba yang diperkenankan terdapat dalam air minum dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan.
Di Indonesia, KMD untuk persyaratan air minum ditetapkan berdasarkan Permenkes Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010. Dalam Permenkes  492 pasal 1 ayat 1, disebutkan "Air Minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum". Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan (Permenkes 492 pasal 3).
Adakah Air Minum Yang Lebih Menyehatkan?
Masalahnya, banyak produsen air mineral atau AMDK yang dalam memasarkan produknya sering overclaim. Saat memasarkan produknya, mereka sering mengklaim produk air minum mereka memberi manfaat kesehatan hingga bisa mencegah penyakit tertentu.
Klaim berlebihan semacam ini mengakibatkan konsumen cenderung percaya bahwa air mineral merek tertentu lebih menyehatkan. Dalam survei yang saya lakukan, 79,6% responden menganggap air mineral itu menyehatkan tubuh dan 55,6% responden beranggapan air mineral merek tertentu lebih menyehatkan. Apakah benar?
Ternyata tidak. Hal ini ditegaskan dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia. Menurut dr. Nurul Ratna, klaim air mineral/AMDK merek tertentu lebih menyehatkan tidaklah benar. Istilah yang lebih tepat adalah air minum itu harus aman bagi kesehatan.
Pendapat senada juga diungkapkan Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK, Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) pada acara Hydration Talk yang diselenggarakan Danone Indonesia bekerjasama dengan IHWG di J.W Marriot Hotel Surabaya, Senin (30/9). Sampai saat ini belum ada bukti klinis/ilmiah atau publikasi klinis/ilmiah jenis air tertentu bisa memberi manfaat kesehatan secara langsung. Beberapa klaim dari tipe air minum dalam kemasan tertentu juga hanya sebatas mitos karena tidak ada fakta ilmiah yang bisa membuktikannya.
"Jenis air yang lain bukannya tidak menyehatkan, tetapi kalau dikonsumsi jangka panjang akan meningkatkan risiko tertentu. Misalnya kita terus mengonsumsi air demineral, sementara tubuh kita memerlukan mineral, sehingga dalam jangka panjang kita bisa kekurangan mineral tertentu. Begitu pula dengan tipe air lain yang mengklaim bagus untuk kesehatan, bisa mencegah penyakit tertentu. Padahal manfaatnya sama dengan air mineral lainnya. Jadi pada dasarnya semua air mineral atau AMDK itu sama-sama aman bagi kesehatan selama kualitas airnya memenuhi persyaratan kesehatan yang sudah ditentukan," kata dr. Nurul Ratna saat saya wawancarai pada 30 September 2019.
Dua Tipe Air Minum Yang Aman Bagi Kesehatan
Menurut dr. Nurul Ratna, air minum yang aman bagi kesehatan adalah air mineral dan "tap water". Air mineral selama bertahun-tahun telah dianggap memiliki sifat yang menyehatkan dan tidak akan menyebabkan sakit dibanding air ledeng karena mereka bebas bakteri. Akan tetapi pernyataan khusus ini sedikit tidak berdasar karena faktanya ada air ledeng/air keran yang berkualitas tinggi.
Di Indonesia, beberapa kota sudah menyediakan instalasi "tap water" atau air keran siap minum di titik-titik tertentu, terutama fasilitas publik. Di Kota Malang, fasilitas publik yang sudah dilengkapi fasilitas "tap water" di antaranya yang saya jumpai ada di kawasan Ijen Boulevard serta SDN Kesatrian 2 Polehan Kota Malang. Instalasi air siap minum ini disediakan oleh PDAM Kota Malang melalui program Zona Air Minum Prima (ZAMP).
Mengenal ZAMP, Air Ledeng Yang Bisa Diminum Langsung
Program ZAMP ini diinisiasi Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia) bekerja sama dengan USAID yang dilakukan di tiga kota percontohan, yakni Medan, Bogor dan Malang. Pada tahun 2004, PDAM Kota Malang membuat program ini di Kawasan Pondok Blimbing Indah (PBI).
Dalam perkembangannya, PDAM Kota Malang membuat ZAMP di beberapa wilayah seperti Zona Induk Pelayanan Reservoir Mojolangu, Zona Pelayanan Induk Reservoir Tlogomas, Kelurahan Blimbing, Kelurahan Purwantoro, Kelurahan Tunjungsekar, dan lokasi Car Free Day (CFD) di kawasan Ijen Boulevard. Hingga saat ini, sudah tersedia 270 "fountain tap water" di beberapa titik fasilitas publik, termasuk beberapa sekolah di Kota Malang.
Selama ini masyarakat memang belum terbiasa mengonsumsi langsung dari air kran. Selain itu, masyarakat juga cenderung merasa air tanah atau air yang didistribusikan PDAM kurang sehat berbau kaporit. Seperti yang dikatakan Malul Akbar, salah satu warga yang selalu mengonsumsi air mineral untuk kebutuhan air minum sehari-hari.
"Air tanah kita kurang sehat. Kalau air PAM sering berasa kaporitnya."
Tetapi PDAM Kota Malang mempunyai dasar justifikasi dan merekomendasikan kalau air tersebut benar-benar aman dan sehat. Air ZAMP dari PDAM Kota Malang, ditegaskan Direktur PDAM Kota Malang Nor Muklas, aman dikonsumsi sesuai dengan standardisasi kesehatan dan secara periodik dilakukan pemantauan melalui uji laboratorium.
Untuk memantau kualitas dan higienitas air ZAMP, PDAM Kota Malang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang. Hal ini ditegaskan Ahmad Nuris, S.ST, Â Sanitarian Ahli Dinas Kesehatan Kota Malang ketika saya wawancarai pada 24 September 2019.
Menurut Ahmad Nuris, Dinas Kesehatan Kota Malang secara berkala selalu mengecek kualitas air minum di "fountain tap water" dan air yang masuk dalam ZAMP. Apabila ditemukan kualitasnya tidak sesuai dengan parameter yang sudah ditetapkan, maka air dari PDAM Â itu tidak boleh langsung diminum dan status ZAMP-nya harus dicabut.
Air minum menyehatkan apabila diminum sesuai kebutuhan tubuh
Mengutip pernyataan dr. Nurul Ratna saat saya wawancarai, parameter kualitas air mineral dan "tap water" berbeda. Air mineral atau air dalam kemasan standar pemrosesannya lebih ketat.Â
Seperti yang pernah saya saksikan dalam kesempatan mengunjungi pabrik Aqua plan Mambal, Bali. Selain proses produksi yang serba otomatis, kualitas air mineral juga terjaga karena setiap hari ada pengecekan laboratorium secara acak. Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan air mineral Aqua bebas dari segala macam kontaminasi partikel fisik, kimia maupun mikrobiologi.
Meski begitu, "tap water" juga aman bagi kesehatan karena kualitas airnya sudah memenuhi persyaratan khusus yang sudah ditetapkan dan dipantau langsung Dinas Kesehatan setempat.
Program ZAMP dari PDAM Kota Malang ini sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan air minum yang aman bagi kesehatan. Lebih dari itu, ZAMP yang disediakan PDAM Kota Malang juga membantu dan memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan hidrasi sehat. Karena seperti yang dikatakan dr. Nurul Ratna, air minum bisa dikatakan menyehatkan apabila kita meminumnya sesuai dengan volume yang dibutuhkan tubuh.
"Kalau kita minum air mineral tapi kurang dari yang dibutuhkan tubuh, ya artinya air itu tidak menyehatkan," jelas dr. Nurul Ratna Mutu Manikam.
Jadi, tipe air minum yang menyehatkan itu tidak didasarkan pada merek tertentu. Air minum dikatakan menyehatkan apabila kita minum sesuai kebutuhan tubuh untuk memenuhi hidrasi sehat.
 "Penting diingat bahwa dalam memilih air minum untuk memenuhi hidrasi sehat, mengonsumsi air mineral biasa saja sangat bermanfaat untuk mendukung upaya menjaga kesehatan tubuh" tambah Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK yang disampaikan dalam acara Hydration Talk.
Referensi:
1. Benita Merry Natalia, Mardiyono & Abdullah Said. Implementasi Program Zona Air Minum Prima (ZAMP) Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Minum Masyarakat (Studi pada PDAM Kota Malang). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No 1
2. Lean, Michael E.J. Ilmu Pangan, Gizi dan Kesehatan. Pustaka Pelajar. 2013
3. Santoso, Budi Iman, dkk. Air bagi Kesehatan:Edisi Ketiga. Centra Communication. 2017
4. Hydration for Health Initiative. Water- A Key Element For Our Body. Diakses 29 September 2019
5. Merdeka.com. Warga Malang Sempat Ragukan Kebersihan Tap Water yang Disediakan PDAM. Diakses 3 Oktober 2019
6. Surya Malang Tribunnews.com. Ayo Jaga 270 Zona Air Minum Gratis dari PDAM Kota Malang. Diakses 3 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H