Kebijakan bernegara semestinya kita titipkan pada siapapun, melalui kerja tangan dan buah pikiran, bukan dari perasaan hati. Kita boleh mengidolakan seseorang, tapi sukailah orang itu berdasarkan kinerjanya, bukan pada sosok pribadinya. Kita boleh membenci seorang politikus, tapi bencilah dia karena kebijakannya yang tidak memihak rakyat.
Kalau kita membenci atau malah mencintai karena faktor pribadi, itu artinya kita gagal dalam berpolitik. Mengajak hati di urusan politik adalah kesalahan besar. Karena politik itu dinamis, bukan romantis. Menteri itu jabatan politik, bukan jabatan untuk menghibur hati yang luka dan kecewa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!