Meski jalur perjalanannya mengarah ke Jepang, topan ini dinamakan Hagibis atau "kecepatan" menurut bahasa Tagalog, Filipina. Penamaan badai ini mengacu pada sistem sistem penamaan yang ditetapkan World Meteorological Organization (WMO), sebuah badan PBB yang membawahi lembaga meteorologi di seluruh dunia menetapkan aturan penamaan badai.
Perbedaan Hurricane, Typhoon dan Cyclone
Sebuah badai dinamakan menurut wilayah asal pembentukannya. Proses pembentukan badai sendiri berasal dari udara yang naik dengan cepat ketika dipanaskan oleh air laut yang hangat.Â
Saat udara mendingin lagi, udara itu didorong oleh udara lain yang lebih hangat hingga naik dan berputar membentuk siklus yang menyebabkan angin kencang. Karena itulah istilah resmi untuk fenomena alam ini adalah siklon tropis.
Namun, penyebutan dan sistem penamaannya disesuaikan dengan wilayah asal pembentukannya. Jika siklon tropis itu terbentuk di Samudera Atlantik Utara dan Pasifik Timur Laut, mereka disebut "Hurricane". Tetapi jika jenis gangguan yang sama terjadi di Laut Pasifik Barat Laut, mereka dikenal sebagai "Typhoon". Sedangkan di Pasifik Selatan dan Samudra Hindia, "Cyclone" Â adalah istilah yang tepat.
Sementara nama belakang yang mengiringinya ditentukan oleh otoritas meteorologi negara di wilayah tempat terbentuknya badai (basin, yakni lempeng samudra yang membentuk badai tropis). Di seluruh dunia, terdapat 9 basin dengan berbagai lembaga meteorologi wilayah dan negara yang memantaunya.
Karena itu, ketika badai itu terbentuk di wilayah perairan Filipia, maka otoritas meteorologi negara tersebut yang berwenang memberi nama. Begitu pula dengan nama " Super Typhoon Mangkhut" yang menghantam Guam dan Filipina pada September 2018 lalu.Â
Nama badai itu diajukan oleh otoritas meteorologi Thailand karena terbentuk di wilayah perairan mereka. Mangkhut adalah bahasa Thailand yang artinya buah manggis.
Tidak ada pola tertentu untuk penamaan badai. Tapi satu prinsip dasar yang harus dipatuhi semua negara adalah nama badai tidak boleh mengandung sentimen agama. Selain itu, satu nama hanya bisa digunakan untuk satu kali saja. Karena itulah setiap otoritas meteorologi sudah mempersiapkan daftar nama-nama badai.
Beberapa negara memilih jenis nama perempuan, seperti yang dilakukan United States National Hurricane Center. Dari mereka lah kita mengenal nama Hurricane Katrina atau Hurricane Florence.
Sementara otoritas meteorologi Cina memilih nama jenis burung untuk sistem penamaan badai yang terbentuk di wilayah perairan mereka. Seperti "Typhoon Haiyan" yang artinya burung layang-layang (swallow). Sedangkan otoritas meteorologi Thailand memilih nama jenis buah-buahan.
Nama-nama badai di Indonesia
Bagaimana bila badai tropis itu terbentuk di wilayah Indonesia? Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia memilih nama bunga dan buah untuk menamai badai tropis asal Indonesia. Berbagai nama jenis bunga yang indah seperti Cempaka, Dahlia, Flamboyan, Kenanga, Lili, Mangga, Seroja, Teratai, Anggrek, Bakung disiapkan BMKG sekiranya ada badai yang terbentuk di wilayah Indonesia.Â