Tagar #PrayforJapan dan #SaveJapan menggema di jagad Twitter. Tagar tersebut mengiringi pemberitaan mengenai Typhoon Hagibis yang diramalkan akan menghantam beberapa wilayah Jepang pada 12-14 Oktober 2019. Menurut jalur perjalanannya, Hagibis akan menerjang pulau Honshu, pulau utama dan terpadat di Jepang pada Sabtu (12/10) ini.
Pemerintah Jepang sendiri sudah memberi peringatan pada semua penduduk, terutama yang berada di pulau Honshu untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk akibat datangnya Hagibis. Rencana evakuasi massal sudah dipersiapkan di titik-titik wilayah dengan risiko tertentu.Â
Perdana menteri Jepang, Shinzo Abe, memerintahkan jajaran menteri kabinetnya untuk melakukan yang terbaik untuk mengamankan keselamatan rakyat.
Penduduk Jepang siap mengantisipasi bencana alam
Kedatangan Typhoon Hagibis menyebabkan kesibukan luar biasa dari warga Jepang untuk mengantisipasi risiko bencana alam. Aktivitas publik di sejumlah wilayah di Jepang pun terganggu.
Operator kereta di Jepang mengatakan mereka akan menangguhkan pengoperasian kereta peluru antara Tokyo dan Nagoya di Jepang tengah dan sebagian besar perjalanan kereta di Nagoya dan Osaka, di Jepang barat, mulai Sabtu pagi. Sebagian besar jalur kereta api dan kereta bawah tanah di Tokyo juga akan ditutup.
Raksasa ritel Seven & I Holdings juga menutup supermarket dan department store di metropolitan Tokyo. Sementara sebagian besar supermarket dan toko sudah kehabisan barang dagangan karena warga Jepang menyerbu untuk membeli persediaan makanan sebelum badai menghantam wilayah tempat tinggal mereka.
Pabrik-pabrik memilih untuk berhenti dan meliburkan karyawannya. Toyota Motor Corp mengumumkan penangguhan produksi di tiga pabrik mereka.
Sedangkan Tokyo Disneyland mengatakan akan menutup wahana pada hari Sabtu. Ini kedua kalinya Tokyo Disneyland menutup wahana terkait cuaca sejak mereka menutupnya pertama kali akibat badai salju pada tahun 1984.
Rencana kedatangan Typhoon Hagibis juga menyebabkan dua pertandingan Piala Dunia Rugby ditunda. Ajang Grand Prix Formula 1 juga diragukan bisa terselenggara. Sesi latihan dan kualifikasi terpaksa dibatalkan dan dijadwalkan ulang pada Minggu sebelum final race.
Mengenal Typhoon Hagibis dan sistem penamaan badai tropis
Typhoon Hagibis adalah salah satu jenis badai terkuat di dunia. Menurut Japan Meteorological Agency, Hagibis membawa angin dengan kecepatan mencapai 180 km/jam yang bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor. Tak hanya itu, Hagibis juga diperkirakan bisa menyebabkan gelombang tinggi di seluruh perairan Jepang. Â
Typhoon Hagibis menjadi salah satu topan terkuat yang akan menghantam Jepang sejak Typhoon Ida atau oleh warga Jepang disebut Typhoon Kanogawa menerjang Tokyo pada 1958. Ketika itu, lebih dari 1000 penduduk Jepang meninggal atau hilang.