Karena itu tak heran apabila di puncak musim kemarau seperti saat ini, suasana di Kampung Glintung terasa sejuk. Berbeda dengan kampung dan wilayah lain di Kota Malang yang cuacanya panas dan udaranya kering.
Meraih Kalpataru Berkat Gerakan Menabung Air
Selain membuat kampungnya menjadi bersih, hijau dan bebas banjir, Gerakan Menabung Air yang dilakukan warga Kampung Glintung akhirnya membuat kampung ini menjadi sorotan nasional, bahkan internasional. Tak hanya itu, prestasi demi prestasi diraih kampung yang sekarang dihuni 291 Kepala Keluarga atau 1049 penduduk. Pada 2014, Kampung Glintung Go Green terpilih sebagai lima besar dalam Lomba Kampung Bersinar yang diselenggarakan sebuah produsen cat rumah. Sebagai penggagas, Bambang Irianto juga diganjar penghargaan yang lebih prestisius.
Pada 2018, Ketua RW 23 Kampung Glintung ini meraih penghargaan Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan. Piala Kalpataru tersebut diserahkan langsung Menko Perekonomian Darmin Nasution didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya pada puncak Hari Konservasi Alam Nasional, di Taman Wisata Alam, Batu Putih, Kota Bitung (29/8/2018).
Gerakan Menabung Air yang dilakukan warga Kampung Glintung sangat patut dijadikan contoh bagi kampung-kampung di daerah lainnya. Apa yang dilakukan warga disini menjadi bukti bagaimana menabung air hujan bisa menuai banyak manfaat. Selain sebagi solusi untuk mengatasi kekeringan, adanya lubang biopori di setiap rumah juga bisa membuat aliran air hujan tidak menggenang sehingga kampung mereka bisa terbebas dari banjir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H