Begitu pula ketika Danone Blogger Academy Batch 2 diselenggarakan tahun lalu. Sekali lagi saya masih belum beruntung. Saya hanya bisa membaca reportase dan tulisan teman-teman blogger di Kompasiana dengan rasa iri hati oleh manfaat ilmu yang telah mereka dapatkan.
Bulan Juli lalu, Danone bersama Kompasiana kembali menyelenggarakan Danone Blogger Academy Batch 3. Dengan bekal beberapa artikel bertema kesehatan dan nutrisi yang sudah pernah saya tulis di Kompasiana, tanpa berpikir panjang  saya pun langsung mendaftar.
Seandainya menulis dan menjadi blogger itu memerlukan pendidikan khusus, Kompasiana adalah tempat kita menempuh pendidikan dasar dan menengah. Sementara Danone Blogger Academy adalah perguruan tingginya. Tapi DBA bukan sembarang universitas. Danone Blogger Academy ibaratnya John Hopkins University School of Medicine (JHUSOM), sekolah kedokteran dan ilmu kesehatan yang menjadi idaman para calon dokter sedunia.
Satu tantangan di antara sejuta kebanggaan ikut Danone Blogger Academy
Karena itu, ada sejuta kebanggaan ketika Kompasiana menghubungi  dan mengatakan saya terpilih untuk ikut serta di Danone Blogger Academy Batch 3. Penyelenggaraan akademi kali ini menurut saya juga terasa lebih istimewa.
Pertama, karena cuma ada 10 blogger terpilih dari sekitar 600-an blogger yang mendaftar. Kedua, karena akademi kali ini digelar di Bali, yang bagi saya sudah tidak asing lagi karena 10 tahun pernah tinggal di sana.
Pada penyelenggaraan yang ketiga kalinya ini, Danone mengajak blogger terpilih untuk menjadi key opinion leader di bidang kesehatan dan nutrisi serta lingkungan sehingga dapat menyebarkan semangat "One Planet, One Health" bagi sesama. Di akademi, para blogger akan belajar soal nutrisi dan lingkungan.
Tak hanya itu, blogger juga akan dibekali keterampilan menulis ala jurnalisme warga, fotografi, dan blogging. Jenis keterampilan yang sangat berguna bila kita ingin menulis berita langsung (straight news), feature news atau opini. Tentunya dengan harapan pengetahuan dan latihan keterampilan ini bisa dimanfaatkan secara maksimal, terutama dalam mengangkat isu-isu kesehatan dan menuliskannya untuk pembaca.
Danone Blogger Academy adalah tempat yang tepat bagi para blogger untuk menimba ilmu sekaligus mengasah keterampilan menulis artikel kesehatan yang baik. Sebuah ceruk yang mungkin sama sekali tidak seksi di mata pembaca.
Menurut Kang Pepih, menulis itu harus seksi. Â Definisi seksi disini terletak pada tema tulisan, di mana kebanyakan blogger lebih senang menulis topik yang trendi, tema yang aktual, berita-berita yang lagi viral.
Tema tentang kesehatan dianggap tidak masuk kategori seksi. Tidak banyak blogger yang mau mencurahkan waktunya untuk menulis tema kesehatan. Bagi saya pribadi, begitu pula menurut Kang Pepih, hal ini terdengar sedikit ironis. Mengingat kesehatan itu sangat penting, dan menjadi nikmat serta karunia yang paling berharga bagi umat manusia. Harta kita tak ada nilainya bila kesehatan tidak terjaga.
Namun, seperti yang dikatakan Kang Pepih Nugraha, disinilah letak tantangannya. Melalui Danone Blogger Academy, blogger ditantang untuk mempopulerkan tema yang tidak seksi ini supaya menarik dan penting untuk dibaca.