Beberapa waktu yang lalu Direktorat Pembinaan SMA (PSMA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menggelar lomba cipta meme (baca: mim) dalam rangka Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019 Jenjang SMA. Para peserta, yakni pelajar tingkat SMA diminta membuat meme dengan tema "GombalIndonesia." Tema lomba meme ini disesuaikan dengan tema FLS sendiri yakni Indonesia Romantis. Kategori lomba meme ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan selama 2 kali acara FLS.
Pada 31 Juli kemarin, panitia lomba mengumumkan hasil pemenang lomba tersebut di media sosial. Alih-alih diapresiasi, pengumuman hasil lomba meme tersebut justru menuai kritik tajam dan cibiran pedas dari netizen.
Di laman Facebook Kemendikbud, netizen ramai berkomentar tentang hasil lomba cipta meme tersebut. Banyak netizen yang mengerti dunia per-meme-an menyayangkan kreasi meme yang diperlombakan, karena hampir semua meme, termasuk karya meme yang jadi pemenang lomba kontennya berisi percintaan.
Matius Nugroho Parlindungan: Meme itu Raw art, kalo dibuat seni kedinasan kayak gini jatohnya kayak jokes anak SMA yang disampaikan om om masa pensiun buat menuh menuhin group wasap keluarga ... ....Cringe....
Wiryawan Wiguna: serasa liat mim tahun 2012, pas waktu masih nubi soal mim. btw, ini temanya malah ga jauh kayak tema mim di MCI, kebanyakan cinta2an
Dhanang O'Connor: Duh gua yang udah upgrade ngeliat ginian cringe banget. Ninggalin MCI sama MRCI di tahun 2015 karena memenya sampah semua tentang cinta2an, jones, apa hanya gua semacam itu lah.
Beberapa netizen lain menyarankan agar panitia lomba banyak membaca referensi tentang meme yang sifatnya mengedukasi sebelum menentukan tema dan memilih pemenangnya.
Vincentia Mega Devita: lomba mim untuk pelajar di Australia (oleh stasiun tv): Shakespeare meme competition. Watch a Shakespeare's play, choose a phrase, turn it into a meme. Kok serasa pingin nangis gini ini.
Maftuh Adnan Koto: Admin dan pak menteri dan jajarannya coba mampir ke Educational Memes sama Science Memes biar tau kualitas meme yang berdasarkan literasi tinggi tu gimana
Menanggapi kritik dari netizen, Tim Direktorat Pembinaan SMA justru terkesan menganggap netizen lah yang kurang literasi. Mereka menyebutkan bahwa kritik itu sebagai bentuk kekurangan warganet dalam memahami konten dan konteks kompetisi dalam FLS 2019.