Penulis yang tidak menulis adalah monster yang mengidolakan kegilaan. Begitu ketusnya Kafka menjuluki mereka yang mengaku penulis, tapi tidak menulis atau berhenti menulis setelah berhasil menyelesaikan satu buah karya.
2. Abaikan kritik
Setiap orang bisa menulis, jika mereka memiliki keberanian untuk memulainya. Hal ini berlaku pula dalam semua jenis seni atau kreativitas yang lain (melukis, menyanyi, menggambar, bermain musik dan lainnya).
Masalahnya adalah, kita cenderung ingin perfeksionis dan ingin mengesankan orang lain dengan hasil karya kita. Banyak penulis yang dibayang-bayangi harapan "semu" bahwa tulisan mereka harus sempurna banget.
Kita terlalu takut untuk memulai karena selalu khawatir karya kita dikritik orang lain. Ketidakmampuan kita untuk meletakkan kata-kata di halaman itu sebenarnya bukan berasal dari kurangnya kreativitas atau inspirasi, melainkan keengganan bawah sadar untuk menulis apa pun yang tidak sepenuhnya sempurna
Dalam sesi pelajaran menulisnya, Brenda memberi tahu siswa-siswanya, "Jika seseorang memberi tahu bahwa cerita yang kamu tulis itu tidak baik, maka tulislah 3 cerita lagi."
Brenda terus-menerus mengingatkan muridnya untuk tidak sekedar "menyenangkan guru". Â Tapi mereka melakukan perbaikan itu untuk diri sendiri. Sebagai guru, alih-alih mengkritik karya tulis muridnya, yang dilakukan Brenda adalah membantu mereka menjadi lebih bebas dan berani menulis.
"Satu-satunya guru yang baik untuk kamu adalah mereka yang mencintaimu, yang berpikir kamu menarik ... jika kamu tidak memiliki teman seperti itu - dan kamu ingin menulis - yah, maka kamu harus membayangkan satu."
3. Bersikaplah Jujur saat menulis
"Semua orang asli, jika dia mengatakan yang sebenarnya ... tapi itu pasti datang dari dirinya yang ' sebenarnya', bukan datang dari yang 'seharusnya'.
Tidak ada gunanya membuat tulisan kita terdengar lebih cerdas, atau lebih tajam, jika kita tidak bisa meletakkan kejujuran di setiap kata-katanya. Jangan pernah membiarkan pikiran "seharusnya" menghalangi proses kreativitas kita.
"Aku seharusnya lebih lucu, aku seharusnya lebih bijak, aku seharusnya lebih tahu". Angan-angan seperti ini membuat orisinalitas kita menjadi hilang. Padahal, menulis adalah ungkapan kepribadian seseorang. Dan kepribadian itu ada pada gaya tulisan yang kita buat. Kejujuran dalam menulis lebih penting daripada kata-kata mewah yang kita hidangkan.
4. Jemputlah ide dan inspirasi untuk menulis, bukan menunggunya datang.
"Kamu tidak tahu apa yang ada dalam dirimu -- air mancur ide dan inspirasi yang tidak ada habisnya".