Seperti apa rasanya menjelajahi umpan Instagram tanpa bisa melihat jumlah "Like" di setiap postingan gambar? Hambar mungkin.
Dan tak lama lagi, semua pengguna Instagram akan merasakan kebijakan terbaru yang memicu kontroversi ini.
Pada pertengahan bulan Juli kemarin, Instagram mengumumkan akan memperluas jangkauan uji coba kebijakan terbaru mereka, yakni menyembunyikan jumlah "Like" yang didapat pengguna dari postingannya.
Tes "Hidden Like" ini sebenarnya sudah dilakukan sejak awal Mei lalu dengan pengguna dari Kanada sebagai kelinci percobaan. Meski belum terungkap bagaimana respons penggunanya, mulai akhir bulan Juli ini Instagram memperluas tes mereka ke beberapa negara lain termasuk Irlandia, Italia, Jepang, Brasil, Australia, dan Selandia Baru.
Alasan Instagram Sembunyikan Jumlah Like
Melalui akun twitternya, Instagram mengungkapkan alasan di balik tes ini:
"Kami ingin teman-teman Anda fokus pada foto dan video yang Anda bagikan, bukan berapa banyak suka yang mereka peroleh."
We're currently running a test that hides the total number of likes and video views for some people in the following countries:
Australia
Brazil
Canada
Ireland
Italy
Japan
New Zealand pic.twitter.com/2OdzpIUBka--- Instagram (@instagram) July 17, 2019
We want your friends to focus on the photos and videos you share, not how many likes they get. You can still see your own likes by tapping on the list of people who've liked it, but your friends will not be able to see how many likes your post has received.--- Instagram (@instagram) July 17, 2019
Pernyataan tersebut menyiratkan pesan yang mendalam: Instagram, meskipun sulit untuk digeneralisasi, sekarang lebih merupakan kontes popularitas yang tidak pernah berakhir daripada cara untuk terhubung dengan orang yang benar-benar kita kenal (atau selebritis yang kita minati).
Dengan menyembunyikan jumlah like, Instagram berharap pengguna fokus pada keterlibatan dan hubungan yang lebih intens, alih-alih membandingkan jumlah Like yang ia peroleh dengan pengguna lainnya.
Bagi beberapa pengguna, tidak mendapatkan jumlah like yang cukup dapat mempengaruhi harga diri mereka. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan Royal Society for Public Health di Inggris, Instagram adalah aplikasi jejaring sosial yang paling merusak kesehatan mental kaum muda. Wajar, karena dari sekitar 1 milyar pengguna Instagram, menurut Statista 70% di antaranya adalah remaja atau dewasa berusia kurang dari 35 tahun.
Visibilitas Like ini tidak akan muncul di halaman umpan utama, profil, atau tautan permanen. Meskipun tidak bisa melihat jumlah like yang didapatkan pengguna lain, setiap pemilik akun masih bisa melihat jumlah like yang mereka peroleh sendiri.
Dampak Instagram "Hidden Like"
Perubahan kontroversial ini tentu akan memukul para influencer atau selebgram. Bagi influencer populer dengan jutaan penggemar setia, jumlah Like dan metrik yang serupa langsung terkait dengan pendapatan mereka.
Seringkali para influencer ini menggantungkan nilai kontrak endorsemen atau iklan dari ukuran jumlah Like atau follower - semakin tinggi metriknya, semakin besar gajinya. Sehingga bisa dibilang jumlah Like yang mereka dapatkan dari pengguna adalah bentuk pembayaran tidak langsung.
Perubahan ini juga akan menghilangkan salah satu model kontes atau giveaway. Bagi pemilik akun bisnis, mengadakan kontes atau giveaway di Instagram adalah cara pemasaran yang efektif untuk memperkuat brand mereka.
Salah satu unsur penilaian kontes yang sering digunakan akun bisnis adalah dengan melihat perolehan jumlah Like dari setiap peserta. Karena hanya pemilik akun yang bisa melihatnya, tentu saja penyelenggara kontes yang notabene pihak luar akan kesulitan untuk menentukan pemenang kontes. Kecuali setiap peserta harus menyertakan tangkapan layar di akhir periode kontes, dan ini bisa sangat subyektif dan rentan dimanipulasi.
Selain menyembunyikan jumlah Like, Instagram sebelumnya juga menambahkan mode "Restrict" (Batasi) yang ditujukan untuk memerangi para pengganggu. Ketika pemilik akun membatasi pengguna lain, komentar pada postingannya dari orang yang dibatasi itu hanya dapat dilihat oleh mereka, dan bukan pengguna lain. Pengguna yang dibatasi juga tidak akan dapat melihat apakah orang yang membatasi itu aktif di Instagram atau apakah mereka telah membaca pesan langsung mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H