Menurut survei Google, 70% anak-anak dan remaja yang berlangganan channel YouTube mengatakan mereka lebih terikat dengan kreatornya daripada artis-artis tradisional. 4 dari 10 remaja masa kini bahkan mengatakan YouTuber lebih mengerti mereka daripada teman sendiri.[1]Â
Mengapa bisa seperti ini? Menurut Google, karena konten kreator YouTube bisa membina ikatan yang kuat dengan penggemarnya. Konten kreator YouTube memiliki lebih banyak audiens yang terlibat melalui interaksi yang mereka lakukan. Fans mereka mengatakan konten kreator YouTube lebih bisa menciptakan trendsetter yang bisa diikuti daripada selebriti manapun.Â
Lihat saja bagaimana anak-anak dengan sigapnya berkata "Ahsyiaap" kalau disuruh orang tuanya, meniru jargon yang dipopulerkan Atta Halilintar. Dengarkan pula bagaimana fasihnya anak-anak menyanyikan lagu Lily atau On My Way milik Alan Walker.Â
"Setiap kali saya pergi ke sekolah, hal yang paling banyak dikatakan dari 90% anak-anak adalah,' Saya ingin menjadi YouTuber, '" kata YouTuber DeStorm Power kepada situs Business Insider. "Mereka ingin menjadi bintang media sosial." Â Â
Hasil survei yang dilakukan Harris Poll atas nama Lego itu memang tidak bisa diterapkan pada semua anak karena hanya mengambil sampel di 3 negara saja. Tapi, setidaknya hal ini mencerminkan tren yang terlihat pada anak-anak generasi Z. Bahwa YouTuber adalah cita-cita favorit anak-anak masa kini. Â
 Catatan Kaki:
- [1] Google/Nielsen, "The Influence of YouTube Creators Study," U.S., Feb. 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H