Tapi saya menjadikan keterbatasan itu, ditambah dengan pengalaman menjadi tenaga penjual, sebagai alat motivasi untuk melatih kemampuan public speaking. Saya jadikan keterbatasan itu untuk mengeluarkan kemampuan terbaik saya dalam hal berbicara di depan umum dan memberi pelatihan digital.
Saya lebih suka menulis daripada bicara, karena memang itulah yang menurut saya seharusnya dilakukan seorang penulis. Tapi saya ingin menjadi penulis yang bisa berbicara.
Saat bekerja sebagai marketing dulu, saya dikenalkan dengan sebuah film biografi yang sangat memotivasi. Judulnya Door to Door (2002), menceritakan kisah nyata Bill Porter yang diperankan oleh William H. Macey.
Bill Porter memiliki kendala fisik cerebral palsy, semacam down syndrome. Tapi kendala fisiknya tersebut tidak menghalanginya untuk berjualan di wilayah yang "kering". Dia mengetuk satu pintu ke pintu lain, memperlihatkan katalog produk dan menawarkan dagangannya.Â
Yang diingat Bill Porter hanya nasehat dari ibunya, "Patience and Persistance", sabar dan tekun. In the end, Bill Porter terpilih menjadi Salesman of The Year, dan kini ia menjadi salah satu ikon dalam hal ketekunan dan kegigihan.
Kita semua memiliki kendala dalam hidup kita. Kendala dan batasan hanya menentukan ukuran kanvas yang harus kita kerjakan. Apa yang akan kita lukiskan dalam kanvas itu tergantung pada ketekunan dan kesabaran kita saat melukisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H