Contoh umpan balik dari pelanggan: "Eh Maemunah, Gue baru beli produk elo minggu lalu, masak baru dipake sehari langsung rusak?"
Alih-alih membela diri: "Maaf, bagaimana Anda menggunakannya? Kami sudah membuatnya sangat jelas dalam syarat dan ketentuan kami bahwa produk tersebut tidak dirancang untuk bekerja dalam kondisi tertentu. "
Coba katakan: "Terima kasih telah berbagi pengalaman Anda. Ketahuilah bahwa kami selalu berkomitmen untuk menjadi lebih baik. Bisakah Anda berbagi detail lebih lanjut tentang masalah ini?"
Tidak ada yang suka gagal, tetapi kegagalan hanyalah setitik data dari sebuah pengalaman. Tanggapi umpan balik yang bermanfaat dengan terima kasih dan gunakan itu untuk menjadi lebih baik lagi.
Ucapkan "Terima Kasih" saat kita menghibur seseorang.
Seringkali kita merasa canggung dan tidak tahu harus mengatakan apa lagi ketika ada teman yang curhat atau membawa kabar buruk. Tentu saja respon pertama kita adalah mendo'akan yang terbaik baginya.
Tapi, alangkah baiknya bila kita menambahkan ucapan "Terima Kasih". Untuk apa? Untuk kepercayaan mereka yang sudah mau berbagi cerita dengan kita.
Contoh curhat teman: "Lagi pusing Mas Bro. Kantorku lagi ada PHK besar-besaran. Kayaknya aku kena juga."
Coba katakan: "Yah, semoga cepat dapat kerjaan baru Pren. Makasih sudah berbagi cerita ya".
Saat orang lain menderita, mereka tidak perlu mendengar kata-kata untuk mengurangi rasa sakit sebanyak mereka membutuhkan seseorang untuk berbagi rasa sakitnya. Ketika kita tidak tahu harus berkata apa, katakan saja "Terima kasih" dan hadirlah di sana.
Katakan "Terima Kasih" saat kita menerima kritik yang tidak adil.
Pada dasarnya, sebuah kritik adalah upaya untuk mengungkapkan kesalahan kita karena kritik selalu didasari oleh perasaan tidak suka/tidak puas atas hasil kerja yang sudah kita lakukan. Apa yang dikatakan orang sebagai "Kritik yang membangun" hakekatnya adalah sebuah umpan balik.
Saat menerima kritik, respon otomatis kita biasanya adalah melakukan pembelaan dan terkadang mencela balik. Jika itu dilakukan, kita bisa terjebak dalam adu argumen yang tidak berguna. Salah satu pendekatan terbaik adalah dengan hanya mengucapkan terima kasih dan melanjutkan kerja kita. Ucapan terima kasih itu bisa segera menetralkan kekuatan pernyataan/kritik yang dilontarkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!