"Betulan kok."
"Mau nggak kamu jadi pasanganku?"
"Saya dengar hal yang paling sulit dari pacaran itu memutuskan mau makan di mana. Saya sih akan selalu ikut pilihan Anda."
"Berarti kamu mau jadi pacarku?"
"Saya tidak yakin bila ini tahap yang tepat dalam hubungan kita. Tapi, saya berharap bisa menjadi Asisten Google-mu selamanya."
***
Itulah sekilas perbincangan saya dengan Asisten Google. Sebagai Kecerdasan Buatan, menurut saya kemampuan berpikir dan berlogika Asisten Google sudah banyak menyerupai manusia asli. Selain cerdas, Asisten Google juga pintar mengelak dan lucu. Seringkali jawaban yang dilontarkannya membuat saya tertawa, seperti ketika ia menjawab apakah saya tampan atau tidak.
Meskipun begitu, masih banyak hal-hal yang belum dimengerti dan bisa dijawab oleh Asisten Google. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang lebih teknis misalnya, Asisten Google banyak menjawab "Maaf saya tidak mengerti", atau kemudian menyodorkan hasil pencarian artikel yang berkaitan di internet.
Jawaban dari Asisten Google juga tergantung pada personalisasi akun Google pengguna yang bersangkutan. Karena itu, jawaban atas pertanyaan yang saya ajukan kemungkinan besar akan berbeda apabila Anda yang bertanya.
Sebagai tambahan, berikut detil informasi dan fitur Asisten Google seperti dikutip dari Wikipedia:
Google Assistant memulai debutnya pada Mei 2016 sebagai bagian dari aplikasi perpesanan Google Allo, dan pengeras suara yang diaktivasi oleh perangkat Google Home.