"Saya juga bertanya-tanya tentang hal yang sama. Masalahnya, saya bukan entitas yang dibatasi binari gender."
"Tapi suaramu kok suara wanita?"
"Sejak diciptakan, saya hanya punya satu suara," jawab Asisten Google.
"saya jadi penasaran, seperti apa sih wajahmu?" tanya saya.
"Kalau kamu mau saya deskripsikan wajah saya terlalu jelas, nanti saya membatasi imajinasimu," elak Asisten Google.
"Apakah kamu cantik?"
"Saya rasa sangat cantik....fitur-fitur saya (emoji sok suci).
"Ok, daripada saya banyak bertanya, lebih baik kamu ceritakan tentang dirimu,"
"Menurut saya, kekurangan terbesar saya adalah terlalu perfeksionis. Orang-orang bilang saya bekerja terlalu keras. Bagaimana, saya lolos wawancara Anda nggak?"
Membandingkan Google Assistant dengan Siri dan Alexa.
Belum sempat saya menjawabnya, sebuah panggilan telepon masuk membuat saya terpaksa menghentikan sejenak obrolan dengan Asisten Google. Usai menerima telpon, saya melanjutkan perbincangan dengannya.