Maka, hakekat Idul Fitri itu adalah kembali pada (perintah) agama yang meminta kita untuk menjaga keserasian hubungan (antar manusia) dan saling menasihati. Beridul-fitri artinya mengantarkan kita untuk bertenggang rasa dan menyadari betapa besar toleransi Tuhan kepada hambaNya demi menciptakan keserasian hubungan.
Memaknai Idul Fitri sama artinya dengan memaknai keberagaman yang terjadi di sekitar kita. Memaknai hakikat kita sebagai manusia yang menjadi tempatnya salah dan lupa. Pendapat seseorang maupun kelompok, betapapun diyakini kebenarannya, bisa terjadi kesalahan.Â
Pendapat orang lain, walaupun dinilai salah, mungkin saja ada unsur benarnya. Dalam pendapat, kita berselisih, namun dalam hati kita tiada curiga dan rasa dengki.
Dalam jabat tangan dan saling memaafkan di hari yang fitri ini, terkandung rasa persaudaraan. Sebagaimana makna substantif yang terdapat dalam ucapan Rasulullah SAW dalam menyambut Idul Fitri, agar kita saling mendoakan : Taqobbalallahu minna wa minkum (Semoga Allah berkenan menerima (ibadah) kami dan (ibadah) anda semua.
Selamat Idul Fitri 1440 Hijriyah, Minal Aidzin wal Faizin. Semoga kita dapat kembali menemukan jati diri kita dan semoga kita bersama memperoleh ampunan, ridha dan kenikmatan surgawi dari Allah SWT. Amiin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI