Kawan, merantau juga akan menempamu menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Hanya air menggenang yang bisa keruh dan mendatangkan jentik penyakit. Dan, hanya orang yang berdiam diri atau takut jauh dari rumah yang kelak berhadapan dengan kesulitan mengubah nasib. Jangan takut untuk Bergerak, berpindah, dan berubah. Karena ini adalah realita kehidupan yang pasti kita alami.
Kawan, tak usah kau sedih dan gundah karena tak bisa mudik.
Ingatkah saat kita mengaji bersama dulu, guru kita pernah mengajarkan hadist, bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidak bersilaturahim (namanya) orang yang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi (yang dinamakan bersilaturahim adalah) yang menyambung apa yang putus" (HR. Bukhari).
Kawan, guru kita juga mengingatkan, itulah puncak silaturahim, yang dapat diwujudkan oleh mereka yang mudik, juga oleh mereka yang tetap tinggal sepertimu, bila ia berusaha mengingat-ingat siapa yang hatinya pernah terluka oleh ulahnya atau yang selama ini jarang dikunjungi karena kesibukannya.
Lihatlah sekelilingmu kawan, lihatlah tetangga sekitarmu.
Mereka adalah keluargamu juga, yang akan menolongmu saat kau mendapat kesulitan di perantauanmu sana. Kunjungilah mereka semua. Pererat hubungan kekeluargaan dengan mereka semua.
Silaturahim seperti inilah yang dinamakan dengan menyambung kembali tali yang putus, menghangatkan dan mencairkan hati yang beku.
Kawan, di akhir bulan Ramadan ini, aku hanya bisa mendoakan, semoga semua ibadahmu, ibadah kita semua adalah semata demi menggapai keridhaan Allah SWT. Semoga kita semua dipertemukan lagi dengan bulan Ramadan yang indah nan berkah ini. Dan semoga pula kelak, engkau bisa mudik lebaran, bertemu dengan kami semua di kampung halaman ini.
Wassalamualaikum,
Dari teman masa kecilmu yang merindukanmu