Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pak Prabowo, Sudikah Anda Mendinginkan Hati Kami?

22 Mei 2019   12:51 Diperbarui: 22 Mei 2019   13:07 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pak Prabowo, sudah ada 6 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka dalam kerusuhan pasca aksi damai di gedung Bawaslu dan KPU di Jakarta. Jatuhnya korban jiwa ini sangat-sangat disayangkan. Mungkin Pak Prabowo sendiri juga tidak menyangka aksi damai yang dilakukan pendukung bapak berbuntut kerusuhan.

Saya yakin, bukan pendukung bapak yang berbuat kerusuhan. Pengalaman sejak aksi 212 hingga kampanye akbar di GBK, semua berakhir dengan damai. Saking damainya, rerumputan pun enggan mereka injak-injak.

Saya yakin, ada sekelompok orang yang ingin memanfaatkan situasi, memancing di air keruh dengan menciptakan kerusuhan dalam aksi damai di Bawaslu. Agar telunjuk banyak pihak pada akhirnya mengarah pada Pak Prabowo dan para tokoh nasional di belakang bapak.

Dan bebenar, pasca kerusuhan, tagar #TangkapPrabowo sempat menjadi trending topic di media sosial, diikuti tagar #RusuhRamadan. Di media sosial, beberapa akun maupun laman yang tidak bertanggung jawab menyebar provokasi, dengan mengatakan Pak Prabowo dan Pak Sandi harus bertanggung jawab dan harus segera ditangkap. Mereka mengatakan Pak Prabowo dan Sandi sudah menodai kesucian malam Nuzulul Quran dengan meminta pendukungnya berbuat rusuh.

Saya yakin, mereka yang menuduh bapak sebagai provokator, sebagai sosok yang berambisi untuk berkuasa, tidak mengenal dengan baik sosok Pak Prabowo. Mereka hanya melihat kulit luarnya saja. Mereka hanya diliputi kebencian tanpa dasar dan alasan apapun, hanya karena anda adalah seorang Prabowo Subianto.

Pak Prabowo, saya yakin anda bukanlah sosok yang ingin memecah belah bangsa. Anda dan Sandi serta para pendukung dan loyalis hanya ingin mendapatkan hasil pemilu yang bersih, jujur dan adil. Yang benar-benar mencerminkan suara rakyat, tanpa ada manipulasi apapun dalam proses pemilihan dan penghitungan suaranya.

Pak Prabowo, dalam proses menuntut keadilan inilah, Anda dan Sandi membakar semangat pendukung untuk menggelar aksi damai pada 22 Mei. Anda dan Sandi mengatakan akan berjuang hingga titik darah penghabisan. Bukan semata untuk meraih kekuasaan. Mengutip kata Sandi, anda berdua hanya ingin memberi contoh pendewasaan proses demokrasi di negeri ini. Anda berdua ingin rakyat negeri ini bisa mendapatkan pemimpin yang adil, jujur dan menaruh kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

Semangat anda menular dengan cepat pada pendukung yang memang sudah dikenal militan. Mereka datang dari berbagai daerah, meskipun aparat pemerintah sudah menghalangi dan menghimbau untuk tidak ikut turun di jalanan Ibukota. Tak kurang pula beberapa ormas tidak mengijinkan masjid di lingkungan mereka menerima rombongan pendukung anda yang hendak beristiharat. Tapi, itu semua tidak membuat surut semangat perlawanan yang sudah anda kobarkan.

Dan puncaknya adalah apa yang sudah Pak Prabowo dengar sendiri di berbagai media. Aksi damai disusupi sekelompok massa tak dikenal yang sengaja ingin membuat kerusuhan. Di antara kontestasi 01 dan 02, ada kelompok 00 yang niatnya memang ingin membuat keruh untuk mengeruk keuntungan. Ujungnya, jatuh korban nyawa tak berdosa.

Pak Prabowo, saya yakin anda, Sandi maupun tokoh nasional dan ulama yang ada di belakang anda tidak menghendaki kerusuhan, apalagi sampai mengakibatkan korban meninggal. Sudah cukup nyawa 600 orang petugas pemilu menjadi tumbal, tanpa harus ditambah dengan nyawa pendukung anda yang tidak berdosa.

Pak Prabowo, saya yakin, panasnya hati pendukung anda bisa ditawar dan didinginkan hanya oleh anda sendiri. Atau ulama-ulama yang selama ini menjadi panutan dan berada di sisi anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun