Alasan utamanya ya itu tadi, untuk menghindari "ketidakikhlasan" penggantian uang kembalian yang seharusnya saya terima. Dengan menggunakan kartu debit saat membayar, transaksi belanja kita menjadi lebih mudah karena tidak ada uang kembalian berupa uang recehan. Tidak terjadi lagi situasi "terpaksa" seperti yang saya contohkan diatas.
Seperti ketika berbelanja kebutuhan lebaran tahun lalu. Sebenarnya waktu itu saya tidak ada niat untuk berbelanja, hanya ingin mengajak jalan-jalan keluarga ke sebuah Mall di Surabaya. Karena itu, saya pun tidak membawa uang tunai yang cukup. Eh, ketika sudah di Mall, istri saya ingin berbelanja baju, katanya mumpung lagi ada diskon (biasa, kaum hawa memang mudah tergoda kata diskon).
Karena sudah di lantai atas, sementara mesin ATM hanya ada di lantai bawah, saya jadi malas untuk mengambil uang tunai. Ditambah rasa "kesal" karena istri untuk memilih baju saja lama banget. Berbelok-belok terus, tidak langsung lurus menuju kasir untuk membayar barang yang sudah dipilihnya. Jadi, ketika di kasir dan istri minta uang, saya sodorkan saja Debit BCA untuk membayar barang belanjaannya.
Selain menggunakan kartu Debit, saya juga sering menggunakan mobile banking, terutama untuk keperluan transaksi belanja secara online. Lebih praktis dan sangat anti ribet. Kita tak perlu keluar rumah untuk transfer melalui ATM, atau membayar di merchant-merchant pembayaran marketplace. Lebih cepat membayar, lebih cepat pula barang yang kita pesan akan dikirim oleh si penjual, bukankah begitu?
Manfaat Pembayaran Non Tunai
Model transaksi yang cashless seperti ini memang anti ribet. Kita tidak perlu membawa banyak uang tunai kemana-mana. Di luar kepraktisannya ini, transaksi secara non tunai memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
1. Setiap transaksi belanja akan tercatat dengan baik.
Transaksi Cashless, terutama dengan menggunakan kartu debit bisa mengajarkan kita untuk konsisten dan komitmen mencatat setiap pengeluaran yang kita lakukan. Saat kita melakukan transaksi belanja dengan Debit BCA misalnya, transaksi itu  akan tercatat dalam Mutasi Transaksi. Ini akan memudahkan kita menelusuri kapan dan untuk apa kita membelanjakan uang.
Berbeda jika kita menggunakan uang tunai saat berbelanja. Seringkali kita lupa, uang yang ada di dompet tadi digunakan untuk belanja apa saja ya? Benar nggak? Saya sendiri juga sering mengalami hal seperti ini kok. Tiba-tiba saja uang yang ada di dompet berkurang, dan saya lupa untuk apa saja uang tersebut.
2. Dengan Cashless, pengeluaran kita jadi lebih terencana
Manfaat utama dari pencatatan transaksi belanja yang kita lakukan adalah kita bisa merencanakan anggaran belanja kita dengan bijak. Di akhir bulan, kita bisa memonitor pengeluaran apa saja yang sudah kita belanjakan melalui mutasi transaksi yang tercatat di rekening. Kita bisa menghilangkan, atau paling tidak mengurangi pos-pos belanja apa saja yang sekiranya tidak diperlukan. Dengan demikian, anggaran belanja rumah tangga kita tidak akan defisit.