Minggu-minggu ini, artis Andre Taulany menjadi perbincangan hangat netizen. Setelah istrinya, Rienwartia Trygina dilaporkan karena dituduh menghina capres Prabowo Subianto melalui postingan instastory, beredar video rekaman talk show yang memperlihatkan Andre Taulany memperolok Nabi Muhammad SAW.
Dalam video tersebut, bintang tamu penyanyi Firza menceritakan pengalamannya membaca kisah Nabi Muhammad yang disebutkan wangi aroma badannya seperti seribu bunga. Andre lantas menimpali  dan mengatakan, "Seribu bunga? Itu badan atau kebun?"
Terlepas dari apapun niat dan maksud kelakar yang dilontarkan Andre tersebut, banyak netizen yang merasa geram dan menganggap Andre sudah menghina Nabi Muhammad. Tidak sepantasnya Andre menganalogikan tubuh junjungan umat Islam layaknya kebun bunga. Apalagi, bukan sekali ini saja Andre menggunakan agama sebagai bahan lawakannya.
 Sebelum video ini tersebar, sudah ada video lain yang memperlihatkan Andre memperolok ustad Adi Hidayat dan ustad Abdul Somad dengan menggabungkan kedua namanya menjadi AdiSomad. Sekali lagi, Andre menyampaikannya dengan bahasa lawakan.
Sementara beberapa netizen lain mencoba menjelaskan bahwa video talkshow yang tersebar saat ini adalah rekaman tahun 2017. Tentu ada maksud tertentu dari pihak yang menyebarkan video ini yang momennya setelah insiden instastory dari istri Andre.
Jika mau jujur, sebenarnya bukan hanya Andre Taulany saja yang menggunakan agama sebagai bahan lawakan. Yang berujung pada dugaan penghinaan. Beberapa artis dan komedian lain juga pernah diperbincangkan netizen karena menggunakan simbol dan identitas agama tertentu sebagai materi humor mereka.
Satu hal yang bisa diambil sebagai pelajaran dari kasus Andre dan artis/komedian lain yang pernah terpeleset pada ranah agama ini, jangan pernah menggunakan agama sebagai bahan lawakan dan materi humor.
Masih sangat banyak hal-hal lain yang bisa digali, dieksplorasi dan dicari titik kelucuannya. Masih sangat banyak persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa diangkat sisi humornya. Masih sangat banyak hal-hal kecil yang bisa diperbincangkan dengan nada dan gaya kelakar yang bisa membuat penonton tertawa.
Jika memang ingin membahas persoalan agama, bahaslah dengan orang yang tepat, dalam nada yang tepat pula. Sebagai petunjuk hidup dari setiap pemeluknya, agama, baik itu berupa simbol atau ajarannya tidak dimaksudkan untuk dijadikan bahan lelucon.
Memang, tidak ada yang bisa melarang kita membuat materi humor dari bahan apapun, termasuk agama. Di negeri yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat, apa yang dilakukan Andre bisa termasuk di dalamnya. Namun perlu diingat, kebebasan berpendapat bukan berarti kita bebas berpendapat apapun.
Ada tanggung jawab dan norma sosial yang menjadi garis pembatas, agar kita tidak keluar melampauinya. Tanggung jawab dan norma sosial tersebut adalah dengan tidak menyinggung Suku, Agama, Ras dan Antar golongan, apapun bentuknya.
Masyarakat kita sudah terpolarisasi akibat kontestasi politik tanah air. Jangan semakin memperkeruh dan memperuncing polarisasi tersebut dengan bentuk-bentuk tindakan dan perkataan yang provokatif, yang bisa memicu alarm sensitivitas beberapa pihak.
Sebagai public figure, yang acaranya ditonton jutaan orang di Indonesia, apa yang dikatakan Andre memang sangat tidak pantas. Di negara yang berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa ini, Andre semestinya mengerti tema agama adalah tema yang sensitif, dan rawan terjadi "selip lidah". Bila memang tidak menguasai materi, lebih baik berdiam diri. Daripada menimpali tapi ujungnya malah menjadikan banyak orang tersinggung karena merasa agamanya dilecehkan dan membuat hilangnya harga diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H