Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mandiri Jogja Marathon, Event "Sport Tourism" yang Lebih Dari Sekedar Lomba

3 Mei 2019   09:48 Diperbarui: 3 Mei 2019   10:11 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
antusiasnya warga sepanjang rute lomba menyambut para peserta Mandiri Jogja Marathon (sumber foto: mandirimarathon.com/gallery

antusiasnya warga sepanjang rute lomba menyambut para peserta Mandiri Jogja Marathon (sumber foto: mandirimarathon.com/gallery
antusiasnya warga sepanjang rute lomba menyambut para peserta Mandiri Jogja Marathon (sumber foto: mandirimarathon.com/gallery

Seperti yang terlihat dari foto-foto perlombaan di galeri laman Mandiri Jogja Marathon, masyarakat desa yang dilewati rute lari marathon ini antusias menyambut dan menyapa setiap pelari yang lewat di depan rumah mereka. Tak hanya sambutan biasa, di beberapa bagian rute masyarakat juga menyuguhkan pertunjukan kesenian lokal dan makanan tradisional bagi para peserta.

pertunjukan kesenian tradisional di beberapa titik rute lomba menjadi hiburan istimewa (sumber foto: mandirimarathon.com/gallery)
pertunjukan kesenian tradisional di beberapa titik rute lomba menjadi hiburan istimewa (sumber foto: mandirimarathon.com/gallery)

Selain melewati pedesaan dengan suasana khas Jogja, para peserta juga diajak melewati tiga destinasi wisata budaya, yakni kompleks Candi Prambanan yang menjadi lokasi garis start dan finish, Candi Plaosan serta Monumen Taruna.

Candi Prambanan adalah salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia ini dibangun pada abad ke-9 Masehi oleh Raja Medang, Rakai Pikatan. Aslinya, kompleks percandian ini terdiri dari 240 candi dengan 3 candi utama Trimurti yang dibangun sebagai bentuk persembahan pada 3 dewa Hindu; Siwa, Wisnu dan Brahma. Namun, saat ini hanya tersisa 18 candi, yaitu 8 candi utama dan 8 candi kecil di zona inti serta 2 candi perwara.

Selain arsitektur bersejarah dari candinya, daya tarik lain dari Candi Prambanan adalah pergelaran Sendratari Ramayana. Pertunjukan ini digelar secara rutin di panggung terbuka Trimurti yang terletak di seberang candi di tepi Barat sungai Opak dengan latar belakang Candi Prambanan yang disoroti cahaya lampu.

Sekitar satu kilometer ke arah timur laut Candi Prambanan, terdapat kompleks Candi Plaosan yang terletak di Dukuh Plaosan, Kabupaten Klaten. Dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada jaman Kerajaan Medang, kompleks Candi Plaosan terdiri dari atas Candi Plaosan Lor (Utara) dan Candi Plaosan Kidul (Selatan). Meski termasuk candi Buddha, arsitektur Candi Plaosan bergaya campuran Hindu dan Buddha.

pemandangan indah Candi Plaosan seperti ini bisa dinikmati peserta Mandiri Jogja Marathon (sumber foto: wikimedia.org/Tiwuk Suwantini
pemandangan indah Candi Plaosan seperti ini bisa dinikmati peserta Mandiri Jogja Marathon (sumber foto: wikimedia.org/Tiwuk Suwantini

Sementara Monumen Taruna adalah monumen setinggi 10 meter (39 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dari tentara Belanda. Monumen ini terletak di dusun Plataran, desa Selomartani, kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman.

Festivel kuliner dan keunikan medali peserta Mandiri Jogja Marathon

Tak hanya dimanjakan oleh pemandangan alam pedesaan yang asri dan situs-situs peninggalan sejarah yang istimewa, peserta Mandiri Jogja Marathon juga dimanjakan dengan sajian berbagai kuliner khas Jogja saat mereka tiba di garis finish. Beberapa usaha kuliner yang sudah populer dan menjadi ikon wisata kuliner Jogja turut mendukung Mandiri Jogja Marathon. Sebut saja Gudeg Yu Djum, Ayam Goreng Bu Tini, Sate Pak Pong, Soto Kadipiro Plus, dan Bakmi Jowo Mbah Gito. Selain itu, beberapa UKM oleh-oleh khas Jogja juga ikut meramaikan event sport tourism yang unik ini, seperti Bakpia Kukus Tugu Jogja, Hamzah Bayik, Pusat Oleh-oleh Djoe, dan Dowa.

Di luar berbagai keistimewaan tadi, satu lagi hal yang membuat Mandiri Jogja Marathon unik dan berbeda dengan event sejenis adalah medali yang diberikan pada setiap peserta yang mampu menyelesaikan perlombaan (finisher medal). Di setiap edisinya, medali yang diberikan tidak sama bentuk ornamen hiasannya. Pada event tahun 2017, medali untuk peserta dihiasi relief Candi Prambanan, sedangkan pada event tahun 2018, hiasan medali mengambil relief gambar Gunung Merapi. Pada tahun 2019 ini, medali untuk peserta berhias relief wayang orang Rama dan Shinta. Dengan keunikannya ini, medali peserta juga bisa dijadikan koleksi yang istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun