Router asli akan berpikir bahwa hacker adalah client dan client mengira bahwa Hacker adalah Router.
Dengan begitu perangkat hacker berada di tengah-tengah antara client dan router. Setiap paket yang diminta dan diterima perangkat client akan melalui perangkat hacker terlebih dahulu. Ini lah sebabnya serangan ini dinamakan man in the middle.
Dampak Peratasan Man in the Middle
Karena si hacker berada di tengah-tengah jalur komunikasi yang kita lakukan, maka setiap informasi yang kita kirim atau kita terima bisa dilihat, diubah, dihilangkan atau dipalsukan oleh hacker tersebut. Apapun yang kita tulis misalnya ngetweet, komentar di Facebook hingga informasi super sensitif berupa "password" akan numpang lewat dulu di perangkat hacker sehingga dapat diintip.
(Tapi, aku kan cuma sekali mengetikkan password saat masuk ke Twitter atau Facebook. Setelah itu, kalau mau masuk lagi sudah secara otomatis.)
Jangan senang dulu. Justru itu titik lemah fitur "Remember Me" yang disediakan setiap perangkat saat kita mengetikkan username dan password.Â
Browser (peramban) kita selalu menyimpan data-data login pada cookies. Nah, dengan teknik MITM inilah data cookies itu bisa dicuri. Jadi, meskipun kita tidak lagi mengetikkan username dan password, hacker tetap tahu melalui history cookies yang ada di peramban dalam perangkat kita.
Hindari mengakses media sosial lewat WiFi publik
Jadi, sudah tahu kan betapa rawannya bila kita mengakses internet melalui jaringan internet bersama atau WiFi publik? Karena siapapun, termasuk hacker bisa berada dalam satu rombongan bis yang sama, satu jalur transportasi yang sama.Â
Saat kita mengakses WiFi publik (yang terbuka untuk umum, tanpa password) menggunakan komputer/laptop berbasis Windows, sebenarnya kita sudah diperingatkan bahwa setiap data dalam komputer kita bisa dilihat oleh orang lain yang berada dalam satu jaringan/satu router.Â
Ingat kan tanda peringatan tersebut? Sayangnya, kita sering mengabaikan, mentang-mentang mumpung ada WiFi gratisan.
Untuk menghindari terjadinya peretasan akun media sosial yang semestinya pribadi banget, hindari membuka internet terutama akun media sosial kita dengan menggunakan fasilitas WiFi publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H