Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Marahnya Negarawan dan Tertawanya Para Dagelan

1 April 2019   08:33 Diperbarui: 1 April 2019   09:36 2911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: imgur.com

Disinilah keluasan wawasan Prabowo patut dihargai. Peribahasa latin tersebut tidak bermaksud negatif. Dalam arti, peribahasa itu digambarkan memotivasi orang untuk terlebih dahulu menciptakan situasi ketidaknyamanan (perang, misalnya), sebelum akhirnya dapat menciptakan situasi nyaman penuh kedamaian.

Peribahasa itu juga bukan masalah seputar 'mana yang terlebih dahulu' atau 'mana yang lebih kemudian'. Perang dahulu damai kemudian. Jika dipahami seperti ini, orang dapat mengalami kesesatan berpikir. Perdamaian lalu dilihat semata-mata sebagai buah dari pertikaian. Peperangan seolah-olah menjadi jalan satu-satunya menuju perdamaian, padahal tanpa adanya konflik, perdamaian tetap dapat terjaga.

Yang hendak dikedepankan dari peribahasa Si Vis Pacem Para Bellum adalah bagaimana kita berupaya menciptakan situasi yang damai, ketika dihadapkan pada suatu situasi penuh konflik. Yakni dengan selalu waspada, siaga setiap saat dengan potensi ancaman yang bisa datang kapan saja.

Karena itulah Prabowo mengingatkan kita semua, bahwa saat ini pertahanan negara kita sedang lemah. Anggaran militer Indonesia kecil dibandingkan negara-negara lain dengan skala luas wilayah dan jumlah penduduk yang sama.

Prabowo juga tidak meremehkan kekuatan TNI, seperti yang digoreng oleh sebagian orang. Dengan segudang pengalamannya di medan juang, bagaimana bisa Prabowo meremehkan institusi yang sudah menempa dan membesarkan dirinya?

Secara jumlah, satuan militer kita mungkin besar. Bahkan nomor satu se-ASEAN. Tapi, apakah sisi kuantitas itu segaris lurus dengan kualitasnya? Apakah banyaknya anggota militer itu diimbangi dengan alutsista yang mumpuni? Anggaran yang cukup sehingga bisa memotivasi satuan militer kita untuk selalu siaga terhadap ancaman dan potensi konflik?

Inilah yang menjadi sorotan Prabowo. Inilah yang menjadi kekhawatiran Prabowo selama ini. Usai debat capres, Prabowo kepada awak media menjelaskan pernyataannya, bahwa dia tidak bermaksud meremehkan kekuatan TNI saat ini. Justru dia menjanjikan anggaran TNI akan ditingkatkan.

"Darimana anggarannya pak?" tanya seorang wartawan.

"Kita ambil dengan menutup kebocoran anggaran yang lain."

"Berapa pak?"

"Makanya pilih Gue jadi Presiden dulu," kata Prabowo sambil tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun