Gubernur Anies memang benar. Semua orang pastinya pernah mengalami proses pembelajaran. Kita pasti ingat bagaimana tingkah laku kita sendiri tatkala mengalami sebuah pengalaman pertama.
Ada rasa takjub, terpesona, heran, ingin mencoba semua benda yang bisa dipegang, hingga bertingkah laku lucu. Cobalah ingat bagaimana perilaku kita saat naik pesawat terbang untuk pertama kalinya. Mungkin ada yang jaim, mencoba bersikap tenang tapi diam-diam pandangan matanya berkeliling dan tangannya ngelithis memegang apapun yang bisa diraih.
Saya sendiri tidak lupa bagaimana tingkah laku anak-anak saat mereka saya ajak naik pesawat terbang atau kereta api pertama kalinya. Semua benda yang ada dihadapan mereka diraba, dipegang. Bertanya-tanya apa ini apa itu.
Para penumpang MRT yang "piknik" pun seperti itu. Bolehlah kita sebut mereka sedang mengalami shock culture, kejutan peradaban baru. Dan karena itu, tingkah laku mereka pun semestinya bisa kita maklumi.Â
Gubernur Anies tidak sedang membela vandalisme, sebagaimana banyak komentar dari netizen di media. Justru, Gubernur Anies sedang menunjukkan sisi humanisnya. Anies mengerti bahwa hingga jaman yang serba digital ini pun, masih banyak masyarakat yang terbawa karakter "udik"nya.
Karena dalam kehidupan itu ada proses pembelajaran, Anies meminta untuk tidak menghujat penumpang MRT yang sedang "piknik" tersebut. Jangan merendahkan, jangan menghina, jangan mengejek. Karena bukankah kita semua pernah menjalani proses belajar seperti mereka pula? Perlahan, seiring berlalunya waktu, mereka nanti akan paham aturan-aturan dan kultur baru yang harus mereka patuhi.Â
Apakah perilaku "vandal" dari penumpang MRT yang "piknik" itu cermin dari budaya masyarakat kita?
Saya sendiri beranggapan tidak. Mereka sedang belajar untuk menyerap budaya baru. Budaya naik MRT yang megah dan serba modern. Justru, yang menjadi cermin budaya kita adalah hujatan dan ejekan kita pada proses pembelajaran yang sedang mereka jalani.
Tak salah bila di media sosial kerap beredar ungkapan sarkas, "Mahabenar Netizen dengan segala komentarnya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H