Judul yang memanfaatkan rasa celah keingintahuan ini bisa kita bagi lagi menjadi dua:
a. Judul dengan unsur kejutan
Unsur kejutan dalam sebuah tajuk berita bisa menarik perhatian pembaca karena otak manusia menyukai hal-hal baru. Dibandingkan sesuatu yang diharapkan, hal-hal yang tidak terduga dapat "menghidupkan" pusat rasa senang di otak kita. Kejutan terbukti jauh lebih merangsang dan menarik perhatian kita lebih cepat daripada hal-hal yang kita ketahui dengan baik (akan terjadi). Ibaratnya, seorang anak yang mendapat hadiah kejutan jauh lebih senang daripada dia sudah tahu sebelumnya bahwa dia akan mendapat hadiah.
Seperti  kalimat judul:Â
"Tenang, BPJS Kesehatan Masih Gratis Kok!"Â
Unsur kejutannya terletak pada jawaban yang kita sajikan dalam artikel untuk menjawab rasa ingin tahu pembaca (Ternyata yang gratis itu BPJS Kesehatan untuk peserta PBI). Bandingkan apabila kita menulis judulnya seperti ini:Â
"BPJS Kesehatan masih gratis untuk peserta PBI".
Dua artikel tersebut menyajikan informasi yang sama. Tapi, judul yang pertama memberi lebih sedikit informasi dan menyimpan kejutannya di bagian inti artikel. Sementara judul yang kedua sudah mengumbar informasi utama yang hendak disampaikan.
b. Judul dengan Pertanyaan
Memberi judul berupa pertanyaan adalah influencer otak yang kuat. Pembaca seolah merasa terwakili rasa ingin tahu mereka melalui pertanyaan yang kita sampaikan pada tajuk berita.
Dibandingkan judul yang sudah memberi tahu apa yang akan pembaca dapatkan selanjutnya dalam artikel, rasa ingin tahu mereka bisa jadi sudah berakhir sebelum dimulai. Pertanyaan terbaik adalah tentang sesuatu yang dapat dihubungkan atau ingin diketahui oleh pembaca.