Tujuan mereka tak lain hanya ingin "mengacaukan" rapat tersebut. Maklum sebagai anak-anak muda, mereka lagi "genit-genit"nya secara intelektual.
Setiap HAS yang memiliki jenggot putih panjang seperti kambing itu bicara, maka anak-anak muda sosilais radikal yang lebih bersimpati kepada Semaun (tokoh Sarekat Rakjat,pesaing Sarekat Islam pimpinan Tjokroaminoto) tersebut serempak menyahutinya dengan suara: "embeeekkkkkk".
Satu kali didiamkan. Dua kali masih diabaikan. Begitu kali ketiga embikan berjamaah itu terdengar, tiba-tiba HAS mengangkat tangan seraya berkata:
" Tunggu sebentar. Bagi saya,adalah suatu hal yang sangat menyenangkan bahwa kambing-kambing pun berkenan datang ke ruangan ini untuk mendengarkan pidato saya. Hanya sayang sekali, mereka kurang mengerti bahasa manusia sehingga menyela dengan cara yang kurang pantas. Jadi saya sarankan, agar sementara, mereka tinggalkan ruangan ini untuk sekadar menikmati rumput di lapangan. Sesudah pidato yang saya tujukan kepada manusia ini selesai, silakan mereka kembali masuk dan saya akan pidato dalam bahasa kambing khusus untuk mereka. Perlu diketahui, dalam Islam, kambing pun memiliki haknya sendiri. Karena saya menguasai banyak bahasa, maka saya akan memenuhi hak mereka."
Demi mendengar kata-kata HAS itu, orang-orang yang hadir di sana bergemuruh dalam tawa. Adapun Sjahrir dan kawan-kawannya, alih-alih meninggalkan ruangan , mereka yang seolah-olah menjadi "sekelompok badut muda" terpaksa harus "menikmati" ejekan masal itu dengan muka merah padam.
"Kendati kami tak menghentikan "perlawanan" kepadanya, tetapi sejak saat itu, untuk kembali mencemoohnya kami sama sekali tak pernah melakukannya lagi,"ujar Sjahrir seperti dikisahkan kepada Jef Last (tokoh sosialis Belanda) dalam buku Seratus Tahun Hadji Agus Salim. Cerita yang sama juga terdapat dalam buku Membongkar Manipulasi Sejarah (Asvi Warman Adam: 2009).
Dari kutipan cerita tentang ejekan suara kambing dalam buku tersebut, adakah yang salah dengan pernyataan Rocky Gerung tentang jenggot kambing Haji Agus Salim? Yang berakal sehat pasti bilang tidak ada yang salah.
Rocky Gerung tidak menghina Haji Agus Salim. Dia hanya menyitir cerita sejarah (meskipun sedikit berlainan versi), cerita yang sudah lama diketahui anak-anak sekolah kalau sosok pahlawan nasional Haji Agus Salim itu identik dengan jenggot kambingnya. Dan karena jenggot kambingnya tersebut Haji Agus Salim kerap diperolok lawan-lawan politiknya.
Mungkin Dony Magek Piliang dan Hasto kurang banyak membaca. Atau saat pelajaran PSPB dulu mereka berdua tidak menyimak dengan baik. Sehingga tidak tahu cerita sejarah perihal jenggot kambing dari Haji Agus Salim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H