Meski sejak kecil sering membeli jajanan ini, baru sekarang saya tahu nama populernya; Salbut!
Memang, kue jajanan ini terbilang aneh. Teksturnya mirip dengan martabak manis atau terang bulan, tapi lebih lembut, lebih tipis dan lebih lentur. Pokoknya sejenis pancake. Saya sendiri lupa apa nama kue ini waktu masih kecil dulu. Kayaknya sih bukan Salbut.
Kue yang mirip martabak manis ini atau terang bulan ini sempat menghilang dari peredaran. Saya hanya pernah menjumpai satu - dua orang penjual cilok atau penjual sate roti (roti berbentuk bulat yang ditusuk dan ditaburi tepung gula putih) yang sekalian menjual kue ini.
Namun belakangan kue jajanan lawas ini seolah terlahir kembali. Pertama kali saya menjumpai penjualnya di kawasan Sawojajar, Malang. Ketika itu saya penasaran apa sih yang dijual orang itu kok sampai banyak pembeli yang mengerumuni?
Setelah mendekat dan terlihat, baru saya sadar kalau yang dijual itu kue jajan yang sering saya beli sewaktu masih kecil dan populer di kalangan anak-anak sekolahan. Di kaca etalase penjual, tertulis nama kuenya, Salbut.
Lah, baru tahu saya ternyata kue ini bernama Salbut. Iseng saya tanya ke penjualnya, Mas Yoyok, mengapa kue ini dinamakan Salbut?
"Gak tahu mas. Saya cuma ngikut teman-teman saja. Katanya sih karena banyak yang salah sebut," kata Mas Yoyok sambil tertawa.
Salah Sebut sampai akhirnya dinamakan kue Salbut? Karena penasaran dengan asal-usul namanya, saya mencoba googling, siapa tahu ada informasi yang lebih lengkap.
Tidak banyak yang bisa saya peroleh dari hasil googling. Ada satu postingan di akun Instagram @ngalamkuliner yang memberi informasi kalau ini kue Salbut. Di kolom komentarnya, ada yang menyanggah dan mengatakan ini kue martabak manis versi mini. Ada pula yang bilang ini kue terang bulan mini. Satu komentar mengatakan ini kue spon.
Jika pancake itu manis, teksturnya lembut dan tebal, diberi topping mentega, keju, susu atau butiran coklat misis, banyak orang yang lebih suka menyebutnya kue terang bulan.