Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Puisi Neno Warisman, Diksi "Perang Total" dan Doa Perang Badar

24 Februari 2019   07:43 Diperbarui: 24 Februari 2019   07:50 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya Allah, jika aku menyembah-Mu karena takut kepada neraka, bakarlah aku di dalamnya. Jika aku menyembah-Mu karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya. Tetapi jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata, janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu yang abadi kepadaku."

Itu adalah do'a dari sufi wanita Rabi'ah al Adawiyah. Perhatikan nadanya, bukankah itu bentuk kalimat perintah?

Tapi, kata perintah dari seorang hamba pada Tuhannya itu adalah bentuk permintaan dan permohonan. Kita meminta Tuhan untuk mengabulkan do'a kita, kita memohon pada Tuhan untuk menunjukkan jalan terang. Rabi'ah meminta pada Tuhannya untuk mencampakkan dia dari surga apabila dia menyembah Allah hanya lantaran mengharap surga.

Do'a adakalanya seperti mengancam, namun jika dilakukan hamba kepada Tuhannya, itu tak lain adalah bentuk sebuah rintihan.

"Jika Engkau ampuni memang Engkau adalah Pemilik Ampunan,
Tetapi jika Engkau menolak taubatku, maka kepada siapa lagi aku berharap?"

Itu adalah do'a dari i'tiraf Abu Ali al-Hasan ibnu Hani-al hakami atau yang lebih kita kenal dengan nama Abu Nawas. Perhatikan nadanya, bukankah itu seperti mengancam? Sama seperti nada dari do'a Perang Badar yang dipanjatkan Nabi Muhammad atau puisi Neno Warisman.

Tidak ada yang salah dengan puisi munajat yang dibacakan Neno Warisman. Puisi itu, yang mengutip do'a perang badar hanyalah bahasa kegelisahan hati seorang Neno Warisman. Kekhawatiran karena beberapa lalu ada petinggi negara yang memakai diksi "Perang Total" dalam memaknai kontestasi pemilu kali ini.

Apa dan siapa yang mau diperangi? Apakah kontestasi pemilu kali ini seperti peperangan?

Wajar apabila kemudian Neno Warisman menjawab diksi "Perang Total" tersebut dengan sebuah puisi do'a, yang ia kutip dari do'a peperangan pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun