Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tagar #UninstallJokowi Mendunia Bukti Bangsa Kita Punya Selera Humor Bagus

15 Februari 2019   23:39 Diperbarui: 15 Februari 2019   23:42 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba saja tagar #UninstallJokowi menjadi trending topic di dunia maya. Gerakan tagar ini seolah menjadi jawaban dari tagar #UninstallBukalapak yang beberapa saat sebelumnya menguasai media sosial Twitter.

Aroma balas dendam politik dibalik trendingnya tagar #UninstallJokowi sangat terasa karena sebagian besar netizen yang menyerukan tagar ini juga mengajak netizen lain untuk tidak memilih calon presiden incumbent Joko Widodo pada pilpres 2019 mendatang. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan mengatakan, para penyeru tagar #UninstallJokowi adalah kelompok yang tidak mendukung Jokowi di pilpres dengan memanfaatkan kontroversi kicauan Bos Bukalapak, Achmad Zaky sebelumnya.

"Kasus Bukalapak ini kemudian dipakai oleh pihak yang bukan pendukung pak Jokowi dengan menggunakan tagar itu," ujar Ace dikutip dari CNN Indonesia. 

Jika banyak pihak menilai tagar #UninstallJokowi bernuansa politis, saya justru menilai dari sisi yang sebaliknya. Selain ajakan untuk tidak memilih Jokowi, sebenarnya banyak juga cuitan-cuitan lucu yang mengiringi tagar tersebut. Seperti mengaitkan tagar ini dengan sejenis malware atau virus sehingga meminta pemilik komputer di dunia untuk hati-hati.

Hingga artikel ini ditayangkan, tagar #UninstallJokowi sudah dicuitkan sebanyak 288 ribu kali. Saking mendunianya, banyak netizen asing yang bertanya-tanya ada apa di balik tagar tersebut. Seperti yang dicuitkan oleh beberapa akun twitter berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun