Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tak Pantas Menkominfo Ungkit Siapa yang Menggaji ASN Hanya karena Beda Pilihan

31 Januari 2019   22:44 Diperbarui: 1 Februari 2019   08:50 2211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua perwakilan pegawai itu pun dipersilahkan kembali. Rudiantara lalu meresmikan desain stiker nomor 2 yang dominan warna putih sebagai stiker sosialisasi karena menjadi pilihan mayoritas.

Meski begitu, Rudiantara terlihat tidak terima dengan jawaban dari pegawai perempuan yang memilih nomor 2 tadi. Dari atas panggung, Rudiantara berteriak memanggil,

"Bu! Bu! Yang bayar gaji ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa? Hah?" teriak Rudiantara dengan suara meninggi, masih dikutip dari CNN Indonesia.

Perempuan itu membalikkan badan dan menjawab pemerintah. Rudiantara langsung menimpalinya.

"Bukan yang keyakinan ibu? Ya sudah makasih," kata Rudiantara.

Menutup pidatonya, Rudiantara mengatakan, "Tapi sekali lagi, jangan dikaitkan dengan pilpres karena ibu-ibu, bapak-bapak masih digaji oleh Kominfo, digaji oleh pemerintah. Terima kasih banyak."

Menyimak pertanyaan Rudiantara kepada pegawainya yang memilih desain nomor 2, ada semacam kesan pongah dan pembodohan publik di dalamnya. Dengan nada tinggi Rudiantara mengatakan yang menggaji para pegawai negeri sipil adalah pemerintah, bukan orang lain.

Memang benar bahwa pemerintahlah yang menggaji aparatur sipil negara. Tapi darimana uang pemerintah itu jika bukan dari rakyat? Jadi, hakekatnya rakyatlah yang menggaji para birokrat, termasuk Rudiantara itu sendiri.

Lagipula, jika pemerintah sudah memberikan gaji pada pegawainya, apakah hal ini lantas menghalangi kebebasan menentukan hak pilih pegawainya? Apakah gaji dari "pemerintah" itu harus membuat para pegawainya hanya punya satu pilihan saja, yakni pilihan pemerintah?

Sangat tidak pantas Menkominfo Rudiantara mengungkit siapa yang memberi gaji hanya karena pegawainya berbeda pilihan dengan yang diinginkannya. Meskipun dalam hal ini ada kesalahpahaman dan misinformasi terkait yang dimaksudkan oleh Menkominfo. Diminta memberi alasan memilih desain, tapi malah mengaitkannya dengan pilihan dan keyakinan pribadi pada Pilpres 2019.

Setiap warga negara Indonesia dijamin kebebasan hak pilihnya. Bila memang pegawai perempuan itu salah persepsi, tak perlu kiranya Menkominfo harus sampai mengungkit siapa yang memberi gaji, apalagi dengan penekanan yang politis dan sangat terlihat memihak salah satu kontestan Pilpres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun