Sebuah kabar duka disampaikan seorang teman di grup Whatsapp. Kang Sodikin, suporter Persib Bandung meninggal dunia akibat sakit infeksi paru-paru.
Bila disebutkan nama aslinya tersebut, mungkin banyak yang tidak tahu. Tapi bila disebutkan nama populernya, Ronaldikin Taucho, ingatan kita akan melayang pada sebentuk wajah mirip dengan pesepakbola dunia. Serta aksi-aksi lucunya saat menjadi cameo di beberapa acara sepakbola di televisi nasional.
Sodikin, lebih dikenal sebagai Ronaldikin karena kemiripan wajahnya dengan pesepakbola Brazil, Ronaldinho. Mungkin sudah digariskan oleh Tuhan berkat wajahnya yang mirip dengan bintan sepakbola inilah rezeki Ronaldikin mengalir lancar.
Ayah dua anak ini mulai dikenal publik, terutama para supporter pada pertengahan tahun 2011 lalu, ketika dia menyaksikan pertandingan Persib melawan Persijatim di Solo. Beberapa kali kamera TV menyorot wajahnya.
Wajahnya yang mirip Ronaldinho, ditambah saat itu dia memakai kostum timnas Brazil, membuat nama panggilan Ronaldikin mulai disematkan pada karyawan PT. Albany Anggun Spinning Mils ini. Sejak itu Ronaldikin menjadi terkenal dan sering mendapat undangan dari berbagai stasiun TV untuk menjadi narasumber atau cuma sekedar cameo.
Pada April 2012, Ronaldikin berkesempatan menonton pertandingan sepakbola eksibisi yang bertajuk Starbol 2012. Ajang ini diikuti oleh para mantan bintang sepakbola seperti Fabio Cannavaro, Robert Pires, Denilson, Edgar Davids, Marco Materazzi, dan Djalminha.
Pada satu kesempatan, eks kapten Timnas Italia, Fabio Cannavaro melihat Ronaldikin di tribun suporter. Canna-panggilan akrab Cannavaro- terkejut dan mengira dia melihat Ronaldinho Gaucho (yang asli) datang ke Jakarta dan menonton pertandingan tersebut.
Ketika dia menghampiri dan mendapati bahwa itu bukan Ronaldinho, Canna pun tertawa lebar. Pemain terbaik dunia 2006 ini lantas mengajak Ronaldikin foto bersama.
Sontak, foto yang diunggah Cannavaro menjadi perhatian pengikut Cannavaro di Twitter. Salah satu pemain yang mengomentari foto tersebut adalah Wesley Sneijder. Pesepakbola Belanda itu merespon foto tersebut dengan mengatakan, "Apa kamu gila?".
Ronaldikin lantas diundang dan dipertemukan kembali dengan Fabio Cannavaro di sebuah acara di ANTV. Sejak itu, nama Ronaldikin pun semakin berkibar.
Di kalangan suporter tanah air, Ronaldikin dikenal sebagai sosok yang getol menginisiasi semangat perdamaian antar suporter. Tak jarang, sikap Ronaldikin ini membuat dia beberapa kali menjadi sasaran perundungan dari oknum suporter lain yang masih berpikiran kolot.
Namun, berkat sikapnya yang membumi, supel, humoris - dan orang Jawa bilang "grapyak", semangat perdamaian Ronaldikin bisa diterima kalangan suporter yang lebih moderat.
Secara pribadi, saya tidak kenal langsung dengan Ronaldikin. Hanya pernah beberapa kali bersinggungan komentar dan pendapat di beberapa forum diskusi sepakbola.
Terlepas dari kepopuleran wajah dan namanya, sikap almarhum Ronaldikin yang bersemangat dalam menggagas perdamaian antar suporter patut diacungi jempol. Begitu pula dengan kepribadiannya yang supel, sehingga membuatnya mudah diterima oleh kelompok suporter lainnya.
Di Indonesia, cuma ada satu Ronaldikin Taucho. Kini ia sudah dipanggil untuk menghadap sang Khaliq. Mungkin tidak akan pernah terlahir kembali Ronaldikin-Ronaldikin yang lain. Tapi kenangan akan semangat perdamaiannya senantiasa membekas, dan semoga bisa menular dan menjadi sebuah kenyataan. Suporter Indonesia kehilangan sahabat terbaik mereka. Selamat Jalan Ronaldikin Taucho, semoga khusnul khotimah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H