Di kalangan suporter tanah air, Ronaldikin dikenal sebagai sosok yang getol menginisiasi semangat perdamaian antar suporter. Tak jarang, sikap Ronaldikin ini membuat dia beberapa kali menjadi sasaran perundungan dari oknum suporter lain yang masih berpikiran kolot.
Namun, berkat sikapnya yang membumi, supel, humoris - dan orang Jawa bilang "grapyak", semangat perdamaian Ronaldikin bisa diterima kalangan suporter yang lebih moderat.
Secara pribadi, saya tidak kenal langsung dengan Ronaldikin. Hanya pernah beberapa kali bersinggungan komentar dan pendapat di beberapa forum diskusi sepakbola.
Terlepas dari kepopuleran wajah dan namanya, sikap almarhum Ronaldikin yang bersemangat dalam menggagas perdamaian antar suporter patut diacungi jempol. Begitu pula dengan kepribadiannya yang supel, sehingga membuatnya mudah diterima oleh kelompok suporter lainnya.
Di Indonesia, cuma ada satu Ronaldikin Taucho. Kini ia sudah dipanggil untuk menghadap sang Khaliq. Mungkin tidak akan pernah terlahir kembali Ronaldikin-Ronaldikin yang lain. Tapi kenangan akan semangat perdamaiannya senantiasa membekas, dan semoga bisa menular dan menjadi sebuah kenyataan. Suporter Indonesia kehilangan sahabat terbaik mereka. Selamat Jalan Ronaldikin Taucho, semoga khusnul khotimah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H