Nama lain yang tercatat ikut gugur dalam pertempuran tersebut adalah Kadet Soejono. Taruna muda ini tak lain adalah adik dari Letnan Soebianto. Keduanya, yang  memiliki nama belakang keluarga Djojohadikusumo, merupakan adik dari Soemitro Djojohadikusumo. Mereka bertiga adalah putra dari RM Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank BNI 46 dan juga anggota BPUPKI bersama AR Baswedan, kakek dari Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Nah, melihat nama belakang dari keluarga tersebut, kita tentu bisa menebak siapa perwira muda yang dimaksud Prabowo. Menurut kabar yang beredar dari mulut ke mulut, tulisan sajak itu ditemukan di saku Letnan Soebianto, paman Prabowo sendiri.
Mengapa Prabowo tidak menyebutkan namanya saja?
Hanya Prabowo yang tahu apa alasannya. Tapi, sikap Prabowo itu memberi pesan yang jelas bagi kita dan bisa menjadi pelajaran berharga. Sikap Prabowo itu merupakan cerminan dari sikap kerendahan hati. Prabowo tidak ingin mengunggulkan dan membawa-bawa nama keluarganya, meskipun mereka sudah banyak berjasa bagi negara.
Dia bisa saja menyebutkan nama perwira muda tersebut. Dia bisa saja menyebutkan silsilah keluarganya. Tapi, Prabowo malah menyebut nama-nama lain dalam pidatonya. Prabowo mengatakan apa yang hendak dilakukannya seandainya terpilih menjadi Presiden tak lain adalah untuk melanjutkan usaha melanjutkan usaha para pendahulu sembari menyebut satu persatu nama Presiden Indonesia hingga sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H