Saya tidak yakin kita bisa seperti itu. Seringnya, kita malah menyerah putus asa, ngambek karena karya seni kita dianggap sebagai sampah.
Bagaimana jika Malevich bersikap seperti itu? Mendengarkan teman-temannya yang mengatakan kepadanya bahwa lukisannya itu adalah ide yang bodoh? Bagaimana jika dia menyerah di bawah tekanan dari mereka yang mengkritik pekerjaannya?
Kita mungkin tidak akan melihat pengenalan seni abstrak ke dunia. Tapi sekarang kita tahu seperti apa seni abstrak itu, karena Malevich tidak bersikap seperti kita. Dia sibuk bekerja.
Dalam budaya artistik yang biasa melihat dan membandingkan jenis pekerjaan lain pada waktu itu, karya Malevich adalah revolusioner. Sebagai orang yang kreatif, mungkin salah satu impian terbesar kita adalah menghasilkan sesuatu yang revolusioner yang akan mengubah dunia, seperti yang dilakukan Malevich dan banyak seniman serta ilmuwan lain.
Sayangnya, kita cenderung khawatir dianggap sebagai turunan karena menganggap ide-ide kita tidak orisinal lagi. Kita terlalu takut menempatkan karya kita di luar sana karena dianggap bukan pemikiran kita sendiri.
Tapi ketahuilah kawan, di dunia ini tidak ada yang benar-benar orisinal. Sekalipun itu ide.
Bahkan dalam setiap penemuan seorang ilmuwan, selalu ada ide lain yang mendorong penemuannya tersebut. Satu-satunya ide yang murni itu cuma milik Tuhan saat menciptakan alam semesta.
"Apa yang dipahami oleh seorang seniman yang baik adalah bahwa tidak ada yang datang entah dari mana. Semua karya kreatif dibangun berdasarkan apa yang terjadi sebelumnya. Tidak ada yang sepenuhnya asli ". "Setiap ide baru hanyalah gabungan dari satu atau lebih ide sebelumnya."
~ Austin Kleon
***
Dalam kreativitas menulis, mencuri ide dari orang lain bukanlah hal yang memalukan. Ini bukan plagiasi. Tentang hal ini, Kleon punya pendapat yang radikal:
"Jika kamu mencuri (ide, gagasan, konten) dari satu orang, itu adalah penjiplakan. Jika kamu mencuri dari banyak orang, itu adalah penelitian".