Semestinya kamu bisa bersantai di Kebun Raya Bedugul atau di Danau Bratan sekitar dua jam. Berhubung waktunya sudah terpotong di jalan raya, momen untuk bersantai di sana jadi lebih singkat.
"Ok, masalah itenari bisa disesuaikan. Terus, apalagi risikonya?"
Risiko Tempat Wisata yang penuh dan ramai
Yah, jika risiko macet tidak menjadi masalah buat kamu, setidaknya kamu bisa mempertimbangkan risiko kedua ini. Seperti yang saya katakan di awal, saat musim liburan, Bali selalu penuh dengan wisatawan.
Ada sebuah nasehat berharga seputar tips mengunjungi tempat wisata: "Jangan pernah tertipu dengan sebuah foto tempat wisata". Kamu tergoda mengunjungi suatu tempat wisata gara-gara melihat fotonya yang instagrammable banget di media sosial.
Memang terlihat sangat bagus, karena foto-foto itu diambil dengan sudut pandang yang sengaja tidak memperlihatkan keramaian suasana aslinya. Percaya deh, saat kamu datang ke tempat itu, apa yang kamu harapkan ternyata sering tidak sesuai dengan kenyataan.
"Itu bukan masalah yang berarti kok. Lagipula saya berlibur bukan cuma untuk numpang foto yang instagrammable."
Risiko biaya akomodasi yang melonjak
Jika bukan masalah, masih ada risiko yang ketiga, yakni mahalnya biaya akomodasi. Sesuai dengan prinsip ekonomi, semakin tinggi permintaan, harga barang/jasa akan meningkat. Begitu pula dengan biaya akomodasi.
Di luar musim liburan, mungkin harga-harga seperti tiket pesawat/kendaraan umum lainnya serta hotel dan tempat menginap masih bisa dijangkau, alias masih wajar. Tapi, begitu masuk musim liburan, harga-harga itu akan melonjak drastis.
"Kalau masalah akomodasi, sudah saya perhitungkan budgetnya sejak jauh hari. Apalagi nih risiko lainnya?"
Risiko Hujan di tempat tujuan wisata
Resiko keempat yang harus kamu tanggung jika liburan akhir tahun ke Bali adalah hujan. Yup, akhir tahun itu puncaknya musim penghujan di Indonesia.