Mita lalu mengambil potongan pizza dan memakannya sedikit demi sedikit.
"Mita sudah bilang ke Pak Muklas kalau mau pulang kampung?" tanya Rayhan kemudian. Pak Muklas adalah Manajer Marketing, atasan Mita.
"Belum. Mita mau minta pendapat Pak Ray dulu," kata Mita pelan.
"Loh, pendapat apa lagi?" tanya Rayhan heran.
Mita tidak menjawab. Dia hanya menunduk dan mempermainkan sendok di gelas coklatnya. Kemudian dia menatap Rayhan sendu.
"Apa yang harus Mita lakukan, Pak Ray?"
"Maksud Mita bagaimana?" tanya Rayhan tak mengerti.
"Mita belum siap dilamar. Meskipun Mita kenal dia sejak kecil. Tapi Mita belum bisa...," kata-kata Mita menggantung di sela desahan nafasnya yang terasa berat. Â
"Mita belum bisa memberikan rasa cinta," ujar Mita mengakhiri curahan hatinya itu.
"Karena hatimu sudah terlanjur disiapkan untuk orang lain, seperti yang kamu bilang tadi?" tanya Rayhan memperjelas.
Mita mengangguk pelan. Wajahnya tidak berani menatap Rayhan.