"Baik Bu, nanti saya sampaikan," kata Mita menutup pembicaraan.
Rayhan, yang sudah selesai memperbaiki printer melangkah kembali ke meja Mita.
"Ada kertas yang nyantol di dalam printer. Sekarang udah bisa kamu pakai ngeprint," kata Rayhan.
"Makasih Pak Ray,"
"Udah ya, aku balik dulu ke ruanganku," kata Rayhan berpamitan.
"Eh, Pak Ray. Tadi Bu Indri nelpon, nyari Pak Ray. Suruh menghadap sebentar ke ruangannya."
"Ok, aku mampir kesana."
"Pak Ray...." Mita memanggil pelan.
"Ada apa lagi nona?" kata Rayhan tersenyum. Mita seperti ragu-ragu hendak mengucap sesuatu pada Rayhan.
"Nanti malam Pak Ray ada acara?" tanya Mita. Matanya menunduk, tak berani menatap langsung pada Rayhan.
Rayhan mendesah. Dia tidak biasa menerima pertanyaan seperti itu dari seorang perempuan. Dia juga heran, ada apa dibalik pertanyaan Mita itu.