"Anjrit kau Sal. Beneran nih, kamu yang nyelipin ini?"
Faisal malah tertawa ngakak.
"Ngapain aku nulis puisi romantis ke kamu? Memangnya aku hombreng apa? Tessa kali Ray, hahaha."
Tessa yang dimaksud Faisal adalah karyawan baru di bagian IT. Satu-satunya wanita dari 4 orang karyawan di departemen IT yang dikepalai Rayhan. Gadis manis yang berpembawaan serius. Dan sedingin salju, kata Faisal.
Saat baru masuk, Rayhan lah yang membimbing Tessa dan mengenalkannya dengan seluk beluk IT perusahaan. Karena itulah dia lebih akrab dengan Rayhan dibanding 2 karyawan lainnya, Faisal dan Ibad.
Rayhan menggelengkan kepala menampik dugaan Faisal.
"Gak lah. Mana mungkin si Tessa," kata Rayhan dengan nada ragu.
"Ya siapa lagi Ray. Kan cuma dia pemanis di ruangan kita ini, hahahaha," kata Faisal masih tertawa.
Apa iya si Tessa? Dalam hati Rayhan membenarkan perkataan Faisal. Cuma Tessa satu-satunya perempuan yang ada di Departemen IT. Cuma Tessa yang bisa keluar masuk ruangan IT. Karyawan kantor yang lain jarang, kalau dibilang malah belum pernah Rayhan menjumpai ada karyawan departemen lain yang ujug-ujug masuk ke ruang IT. Kecuali beberapa manajer departemen lain yang biasanya ada keperluan langsung dengan Rayhan.
***
Saat masa pra kerja, Tessa memang dekat dengan Rayhan yang bertindak sebagai mentor. Hanya dengan Rayhan lah Tessa bisa bercanda lepas. Kepada Faisal atau Ibad, dua rekan Rayhan lainnya, Tessa terlihat menjaga jarak. Hanya sapaan-sapaan resmi yang keluar dari bibirnya. Jarang sekali Rayhan melihat Tessa berbincang santai dan lepas dengan Ibad. Padahal dua orang ini sering masuk dalam shift kerja yang sama. Sampai si Faisal protes ke Rayhan.