Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

6 Mitos tentang Introvert yang Tidak Benar

4 November 2018   21:29 Diperbarui: 4 November 2018   21:36 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama seperti orang lain, sebagai makhluk sosial, seorang introvert senang bergaul. Hanya saja kami cenderung pilih-pilih. Artinya, kami lebih menyukai orang-orang terpilih yang telah kami izinkan masuk ke dalam kehidupan kami yang telah membuktikan diri sebagai teman atau keluarga yang setia. Introvert memiliki cara berinteraksi yang berbeda dengan dunia ekstrovert. Sifat inilah yang membuat introvert tampak seperti makhluk antisosial. Yang benar, introvert menikmati bagaimana rasanya memiliki persahabatan yang kaya dan bermakna.

5. Introvert itu aneh.

Bukankah semua orang aneh dengan cara mereka sendiri? Hanya karena berbeda dari kebanyakan tidak lantas membuat kita mencap seseorang itu aneh. Mungkin saja introvert itu aneh karena populasinya lebih sedikit daripada orang yang ekstrovert.

6. Introvert tidak tahu cara bersenang-senang.

Jika yang dimaksud bersenang-senang itu terbatas pada menghadiri pesta, dugem, clubbing dan keriuhan semacamnya, ya, kami memang tidak suka. Tapi, kami memiliki cara yang berbeda untuk bersenang-senang. Membaca buku misalnya. Dan ini tidak berarti kami itu membosankan. Karena setiap orang tentu memiliki definisi kesenangan sendiri.

Mitos-mitos yang tidak benar diatas membuktikan bahwa seorang introvert sama seperti orang lain. Hanya saja kami memiliki cara pandang tersendiri. Janganlah menganggap introvert itu makhluk aneh, hanya karena jumlah kami yang tidak lebih banyak dari mereka yang bersifat terbuka.

Sedikitnya introvert, setidaknya mampu memberi anugerah terindah bagi dunia. Apa jadinya dunia ilmu pengetahuan tanpa orang-orang seperti Sir Isaac Newton dan Albert Einstein. Apa jadinya dunia imajinasi jika tidak ada Steve Martin, Meryl Streep, Shonda Rhimes, J.K. Rowling, dan Steven Spielberg. Dan apa jadinya pula dunia digital jika tidak ada Mark Zuckerberg, Steve Wozniak, dan Bill Gates. Seorang introvert, sama berharganya dengan mereka yang lebih terbuka.

Bahan Bacaan: In Defense of Introversion

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun