Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Apakah Berita Mobil Esemka Bisa Dikategorikan Sebagai Hoaks?

1 November 2018   10:13 Diperbarui: 1 November 2018   14:39 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pabrik Esemka di Boyolali (ANTARA Foto/Alysius Jarot Nugroho)

Tepat tanggal 1 Nopember 2018 ini, tagar #HoaxEsemka merajai dunia maya dan menjadi trending topic di media sosial. Penyebabnya cuma satu, yaitu pernyataan cawapres KH. Ma'ruf Amin yang mengatakan mobil Esemka akan diluncurkan pada bulan Oktober 2018.

"Bulan Oktober nanti akan diluncurkan mobil nasional yang bernama ESEMKA, yang dulu pernah dirintis oleh Pak Jokowi. Akan diproduksi besar-besaran."

Demikian pernyataan lengkap dari KH. Ma'ruf Amin dalam deklarasi Perempuan Indonesia untuk Jokowi-Ma'ruf Amin (P-IJMA) di Rumah Aspirasi, Jakarta 22 September 2018 lalu. Tentu saja pernyataan itu menjadi sasaran empuk bagi pihak oposisi. Mereka seolah menunggu pembuktian dari pernyataan tersebut, apakah memang benar pada bulan Oktober mobil Esemka akan diluncurkan.

Kenyataannya, hingga bulan Oktober berakhir, tak ada satu pun aktivitas dan pemberitaan yang menunjukkan fakta mobil Esemka sudah diluncurkan. Tagar #HoaxEsemka pun bergulir cepat dan menjadi trending topic di media sosial.

Apakah pernyataan dan berita mobil Esemka yang dihembuskan KH. Ma'ruf Amin itu bisa dikategorikan sebagai hoaks?

Mari kita lihat definisi yang pasti tentang hoaks. Saya kutip dari laman wikipedia,

Menurut KBBI, Hoaks mengandung makna berita bohong, berita tidak bersumber. Menurut Silverman (2015), hoaks merupakan sebagai rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan, namun "dijual" sebagai kebenaran. Menurut Werme (2016), mendefiniskan Fake news sebagai berita palsu yang mengandung informasi yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu. Hoaks bukan sekedar "misleading" alias menyesatkan, informasi dalam fake news juga tidak memiliki landasan faktual, namun disajikan seolah-olah sebagai serangkaian fakta.

Ditinjau dari definisi diatas, pernyataan KH. Ma'ruf Amin bisa dikategorikan sebagai hoaks. Mobil Esemka-nya sendiri bukan hoaks. Pabriknya ada, mobilnya pun pernah ada (dulu). Namun, banyak berita tentang mobil Esemka yang bisa dikategorikan hoaks, termasuk diantaranya adalah berita yang memuat pernyataan KH. Ma'ruf Amin seperti diatas. 

Alasannya, tak ada landasan faktual yang menjadi dasar dari isi pernyataan tersebut. Hingga pergantian bulan, faktanya tidak ada acara atau kegiatan peluncuran mobil Esemka. Selain itu, jika menuruti definisi dari Werme, pernyataan KH. Ma'ruf Amin juga memiliki agenda politik tertentu.

Meski termasuk kategori hoaks, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan KH. Ma'ruf Amin. Menurut berita yang memuat pernyataan tersebut, KH. Ma'ruf Amin mendapat informasi dari orang lain bahwa pabrik Esemka sudah siap produksi dan mobil Esemka sudah siap untuk diluncurkan di bulan Oktober.

Jadi disini bisa kita lihat, KH. Ma'ruf Amin mendapat informasi tentang kesiapan peluncuran mobil Esemka dari orang lain. Pernyataan yang beliau lontarkan pun sudah tentu berdasarkan informasi yang beliau terima. Jika tidak ada informasi tersebut, saya yakin KH. Ma'ruf Amin tidak bakal melontarkan pernyataan yang justru bisa menjadi bumerang baginya. Mungkin si pemberi informasi tersebut orang yang dipercaya, baik oleh KH. Ma'ruf Amin pribadi maupun tim kampanye beliau. Sehingga tanpa mengecek fakta dan menganalisis kedalaman informasi, beliau menerimanya begitu saja.

Sama halnya dengan kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Prabowo mendapat informasi menyesatkan tentang kejadian yang menimpa Ratna Sarumpaet. Karena percaya pada si pemberi informasi, Prabowo pun melontarkan pernyataan pada pers yang akhirnya berujung pada terbongkarnya kepalsuan penganiayaan Ratna Sarumpaet.

Terkait berita tentang mobil Esemka sendiri, entah mengapa hal ini selalu menjadi komoditas politik. Padahal, informasi palsu tentang mobil ini sudah lama terjadi. Jejak digitalnya bisa kita cari dengan mudah. Mulai dari berita tentang sudah dipesannya mobil Esemka sebanyak 7 ribu unit, hingga berita tentang mobil Esemka yang bisa dipesan secara online.

Presiden Jokowi pun sudah menyatakan perkara mobil Esemka sudah bukan urusan pemerintah lagi. Lebih khusus, Jokowi merasa dirinya sudah tidak ada urusan lagi dengan mobil yang pernah dia banggakan dulu. Brand kendaraan yang mengantarkan dirinya mencapai puncak popularitas hingga bisa menjadi orang nomor satu di negeri ini.

Menilik fakta tersebut, seharusnya mobil Esemka tidak perlu lagi dikaitkan dengan politik, apalagi dijadikan kendaraan untuk meraih simpati. Sudah cukup banyak berita bohong yang disebarkan mobil Esemka. Apakah pers hendak membodohi masyarakat dengan kebohongan-kebohongan yang berulang?

Seandainya mobil Esemka benar-benar diproduksi, terlepas dari mobil ini cuma ganti merek saja, hal ini pun patut kita apresiasi. Tanpa harus memberitakannya secara berlebihan, apalagi dikaitkan dengan prestasi orang-orang tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun