Penelitian ini dilakukan dengan cara permainan kartu yang dilakukan oleh banyak responden.Â
Dari pengamatan, didapatkan hasil bahwa peserta yang mengalami dehidrasi ringan akhirnya membuat kesalahan 12% lebih banyak daripada kelompok kontrol yang terhidrasi penuh (tidak mengalami dehidrasi).Â
Selain itu, peserta yang sedikit terhidrasi ini berkinerja jauh lebih baik setelah mereka terhidrasi dengan baik dan tingkat mereka kembali normal.
Terlepas dari industri atau profesi apa kita bekerja, memiliki peluang 12% untuk membuat kesalahan hanya karena pikiran kita tidak bisa fokus dan berkonsentrasi penuh dapat menjadi komplikasi yang sangat kompromistis.Â
Jika kita pernah merasa bahwa otak kita tidak menggunakan kemampuan optimalnya, bangun dan tuangkan segelas penuh air.
Para ahli memang belum benar-benar bisa merekomendasikan berapa banyak gelas air yang harus diminum untuk mendapatkan kembali potensi kognitif, dan berapa banyak air yang harus dikonsumsi untuk bisa merasa terhidrasi sepenuhnya.
Sebagian besar percaya jumlah air yang dibutuhkan manusia untuk bisa terhidrasi kembali cenderung bervariasi dari individu ke individu. Warna urin seseorang adalah penentu kuat berapa banyak air yang dibutuhkan untuk meningkatkan hidrasi.Â
Biasanya, penelitian melaporkan bahwa semakin terang warna urin kita, berarti kita semakin terhidrasi.Â
Semakin gelap warna urin, berarti kita sedang mengalami dehidrasi. Dan sebelum dehidrasi itu menyebabkan kita gagal fokus, bangkit, ambil gelas dan minumlah air putih secukupnya.
Referensi: ncbi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H