Ibarat membuang plastik untuk mendulang emas. Itulah yang terjadi pada kubu Prabowo-Sandi. Kasus kebohongan Ratna Sarumpaet memang mencoreng muka tim sukses mereka. Tapi itu tidak bertahan lama. Prabowo langsung meminta maaf pada publik, sekaligus mencopot Ratna Sarumpaet dari jajaran tim suksesnya.
Sebagai gantinya, Prabowo, melalui Sandiaga Uno memilih sosok muda inspiratif, dr. Gamal Albinsaid. Inilah emas yang menggantikan plastik itu. Tak perlu kiranya saya berpanjang lebar menulis biografi tokoh muda yang dijuluki Dokter Sampah ini. Kaum milenial terpelajar sudah banyak yang tahu siapa dokter muda nan tampan ini. Jika ada yang googling, sederet artikel mengenai prestasi dr. Gamal Albinsaid langsung muncul.
Saya sendiri baru mengenal siapa dr. Gamal Albinsaid ketika dia menjadi pembicara dalam acara Indonesia Community Day yang digelar Kompasiana, Agustus lalu. Meski saat itu waktunya terbatas, saya cukup mampu menilai kualitas yang dimiliki pemuda asal kota Malang ini. Taktis, dan otaknya penuh dengan ide-ide kreatif yang terkonsep dengan baik.
Masuknya dr. Gamal Albinsaid menambah deretan tokoh-tokoh muda inspiratif di kubu Prabowo-Sandi. Setelah AHY dan Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil A Simanjuntak, dr. Gamal Albinsaid diyakini kubu Prabowo-Sandi bisa menggaet suara kaum milenial.
 Sejak awal, Sandiaga memang langsung fokus pada upaya untuk menggaet suara dari 2 generasi berbeda, kaum emak-emak dan kaum milenial. Maka, dipilihlah tokoh-tokoh yang bisa menjadi representasi mereka. Muda, berprestasi plus memiliki akhlak yang baik.
Nama Gamal sebelumnya memang tidak dimasukkan dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. Dia sepertinya lebih memilih berada di balik layar. Dia tidak mempromosikan Prabowo-Sandi secara langsung. Dia lebih memilih gaya kampanye yang inspiratif bagi kaum milenial. Gamal adalah inisiator dan founder situs sobatsandi.id.
Situs relawan ini dibuat tak hanya untuk kampanye saja. Dalam situs ini, siapapun, yang condong untuk mendukung kandidat Prabowo-Sandi bisa menyalurkan aspirasi dan proyek-proyek kreatif mereka.  Menurut profilnya, misi Sobat Sandi adalah Membangun gerakan pemuda yang kredibel, berintegritas, cerdas dengan pendekatan partisipastif dan masif yang berdampak besar dalam  pemenangan Sandiaga Uno sebagai Wakil Presiden Rl 2019 -2024.
Mungkin terdengar aneh, karena tidak disebutkan sama sekali nama Prabowo Subianto. Yang ada malah misi untuk memenangkan Sandiaga Uno sebagai Wakil Presiden. Tapi, seperti yang pernah saya ulas sebelumnya, ini adalah bagian dari strategi cerdas kubu Prabowo-Sandi.
Kandidat nomor urut 02 ini sadar, nama Prabowo dirasakan sulit untuk menggaet suara kaum milenial. Selain faktor usia, juga rekam jejak Prabowo yang tidak memiliki daya tarik bagi kaum milenial. Maka, yang ditonjolkan adalah sosok Sandiaga Uno. Ibaratnya dalam sepakbola, Prabowo adalah penjaga gawang, sementara Sandiaga Uno adalah striker, goal getter untuk mendulang suara pemilih yang masih galau dan belum menentukan pilihannya.
Prabowo seolah ditugaskan untuk menjaga suara dari pemilih emosional. Yakni mereka yang memilihnya berdasarkan pertimbangan ideologi dan figur. Menurut survei dari Alvara Research Center, 21% pemilih emosional berusia 56-65 tahun, dan 23% diantaranya berusia 46-55 tahun. Cocok dengan profil Prabowo Subianto.