Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tak Usah Melawan, Hukuman Itu Layak untuk Diterima

3 Oktober 2018   00:23 Diperbarui: 3 Oktober 2018   00:38 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PSSI melalui Komisi Disiplin akhirnya menjatuhkan sanksi buat klub Persib Bandung. Sanksi ini sebagai respon atas insiden pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya Haringga Sirla menjelang pertandingan Persib melawan Persija Jakarta di stadion GBLA pada 23 September 2018. Selain karena insiden pengeroyokan tersebut, sanksi buat Persib juga diberikan lantaran Komisi Disiplin menilai telah terjadi beberapa pelanggaran kode disiplin yang dilakukan Persib maupun suporternya.

Beberapa pelanggaran yang dimaksud yakni, suporter Persib melakukan intimidasi kepada ofisial Persija pada saat MCM (pertemuan teknis), melakukan sweeping, pengeroyokan dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas sebelum pertandingan. Komdis juga menilai, panitia penyelenggara pertandingan gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap suporter yang datang menonton.

Terkait pelanggaran ini, Komisi Disiplin memberikan hukuman berupa pertandingan home di luar pulau Jawa (lokasi home diputuskan di pulau Kalimantan) tanpa penonton sampai akhir musim kompetisi 2018 dan pertandingan home tanpa penonton di Bandung hingga setengah musim kompetisi 2019.

Untuk suporter Persib Bandung, Komisi Disiplin menjatuhkan larangan menonton pertandingan Persib Bandung saat home maupun away serta pertandingan Liga 1 lainnya hingga setengah musim kompetisi 2019. Sementara untuk tersangka pengeroyokan, PSSI menjatuhkan hukuman larangan menonton sepakbola di Indonesia untuk seumur hidup.

Sejak putusan Komisi Disiplin ini diberikan dan diberitakan, tagar #BandungMelawan menjadi trending topik di jagad dunia maya. Suporter Persib Bandung menilai PSSI sudah bertindak tidak adil, dan hukuman yang diberikan sangat berat. Mungkin paling berat yang pernah dijatuhkan PSSI sepanjang masa.

Mereka membandingkan perlakuan dan sikap PSSI atas kejadian anarkis yang dilakukan suporter-suporter klub lain. Yang hingga saat ini belum tersentuh hukum, atau malah tidak tersentuh palu sidang Komisi Disiplin sama sekali. Menyikapi turunnya sanksi Komdis ini, suporter Persib pun menjanjikan perlawanan, entah dalam bentuk apa.

Sikap perlawanan yang ditunjukkan suporter Persib ini sebenarnya tak perlu dilakukan. Hukuman yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI memang layak dan sepatutnya mereka terima. Semestinya suporter bisa menyikapi sanksi ini dengan bijak. Ambil hikmah yang ada, bentuklah kultur suporter yang beradab supaya insiden anarkisme tidak terulang, sehingga tak perlu ada ketokan palu sidang disiplin dari PSSI.

Ada pun mengenai adil atau tidaknya, biarkan publik yang menilai sendiri seperti apa keadilan yang diterapkan PSSI. Jika suporter Persib menggaungkan sikap perlawanan, bentuk perlawanan yang serupa juga akan dilakukan suporter-suporter klub lain. Bisa dipastikan mereka akan mencari alasan pembenaran, berlindung dibalik ketidak adilan yang pernah dilakukan PSSI.

Jika hal ini terus berulang, perdamaian antar suporter hanya akan menjadi mimpi belaka. Tak bisakah suporter Persib menganggap sanksi ini sebagai titik balik untuk perubahan? Tak bisakah suporter Persib menganggap hukuman yang dijatuhkan ini sebagai titik balik bagi mereka untuk membawa bendera perdamaian antar suporter?

Jika suporter Persib mau mengalah, menerima hukuman ini dengan ikhlas sembari mulai belajar untuk mengedukasi diri supaya tidak anarkis lagi, yakinlah bahwa suporter-suporter lain akan menaruh respek yang sangat besar. Yakinlah bahwa sikap ini bisa membawa contoh kebaikan bagi mereka yang masih senang bertindak barbar.

Anggaplah, PSSI melihat insiden pengeroyokan tersebut sebagai momentum bagi mereka untuk lebih tegas. Anggap saja PSSI menilai sikap anarkis suporter Persib ini sebagai titik balik untuk lebih mendisiplinkan suporter sepakbola. Jika kesalahan dan kealpaan masa lalu dari PSSI terus ditagih dan dijadikan alasan untuk melawan, maka tak akan ada lagi waktu untuk belajar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Memang, hingga saat ini masih ada ulah suporter anarkis dan rasis yang luput dari pandangan Komdis PSSI. Tanpa perlu menutupi, sebut saja suporter Arema Malang. Tak ada pertandingan home mereka yang tidak diwarnai chant atau nyanyian rasis terhadap bonek. Koor "Bonek Jancuk Dibunuh Saja" nyaris selalu terdengar, siapapun lawan yang dihadapi Arema Malang. Bahkan, saat pertandingan amal melawan Madura United untuk korban bencana gempa beberapa waktu lalu, nyanyian rasis masih terdengar.

Butuh kebesaran jiwa bagi suporter Persib untuk menjadi teladan bagi suporter lain. Dengan menerima hukuman yang diberikan, suporter Persib bisa berharap sikap tegas juga akan ditunjukkan PSSI terhadap suporter klub lain yang masih bertindak anarkis dan rasis. Jika semua suporter klub masih mempertahankan ego masing-masing, masih merasa yang paling benar sendiri hingga tak layak dihukum berat, jangan harap ada kedamaian dalam sepakbola Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun