Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Melihat Program Pemerintah dalam Pencegahan Stunting di Indonesia

28 September 2018   20:20 Diperbarui: 28 September 2018   20:50 3440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabupaten/Kota yang menjadi prioritas pencegahan stunting (sumber: dokumen Paparan Stunting Kemenkeu 2018/www.am2018bali.go.id)

Sasaran dari intervensi gizi spesifik adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-23 bulan. Diharapkan, intervensi ini bisa berkontribusi dalam pencegahan stunting sebesar 30%.

Sementara intervensi gizi sensitif ditujukan melalui berbagai kegiatan pembangunan diluar sektor kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk 1.000 HPK. 

Beberapa bentuk intervensinya antara lain penyediaan akses sanitasi yang bersih, pemberian Jaminan Kesehatan Nasional, serta pemberian bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin. Intervensi gizi sensitif diharapkan bisa berkontribusi 70% dalam program pencegahan stunting skala nasional.

Namun, semua hal itu tidak akan sukses dilaksanakan jika tidak ada kerjasama dengan pihak-pihak di luar pemerintahan. Butuh kerjasama dan kemitraan multi sektor supaya tingkat prevalensi stunting bisa turun secara cepat dan signifikan. 

Dalam kerjasama dan kemitraan ini, ada tiga pihak yang terlibat. Pemerintah, dalam tugasnya memprioritaskan penanggulangan kemiskinan, dengan pendanaan dan dukungan lain dari dunia usaha tentunya juga sangat mengharapkan partisipasi masyarakat untuk bisa berperan aktif.

Menkes saat mendampingi Presiden Jokowi dan Presiden World Bank dalam blusukan pencegahan stunting (dok.www.sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Menkes saat mendampingi Presiden Jokowi dan Presiden World Bank dalam blusukan pencegahan stunting (dok.www.sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Salah satu peran aktif masyarakat adalah dengan mengkampanyekan pencegahan stunting secara terus menerus. Hingga saat ini, bisa dipastikan sedikit sekali masyarakat kita yang sadar apa dan bagaimana cara mencegah stunting itu. 

Kurangnya informasi tentang stunting ini dikhawatirkan bisa menggangu upaya pemerintah dalam mempercepat penanggulangan stunting. Karena itu, tahun 2018-2019, yang merupakan tahun politik merupakan momentum yang tepat untuk mengukur sejauh mana peran semua sektor dan tatanan masyarakat dalam menyukseskan program kampanye nasional pencegahan stunting.

Masyarakat bisa menilai, siapa saja calon-calon anggota legislatif yang dalam kampanye mereka menyampaikan visi program kesehatan, utamanya tentang perbaikan gizi dan akses sanitasi. 

Begitu pula masyarakat bisa menilai dan memilih, calon presiden dan wakil presiden mana yang memiliki visi dan misi Indonesia sehat melalui program kesehatan untuk penanggulangan stunting serta pendanaan program anti-stunting yang transparan.

Stunting saat ini sudah menjadi permasalahan nasional yang krusial untuk ditangani segera. Stunting menghilangkan hak anak-anak untuk tumbuh, berkembang dan hidup makmur. 

Menghalangi anak-anak dari peluang untuk mencapai potensi penuh mereka. Dalam skala lebih luas, stunting dapat membahayakan seluruh komunitas dan negara. Inilah mengapa di tahun politik, menjelang pergantian anggota wakil rakyat dan pemilihan presiden dan wakil presiden yang baru, kampanye pencegahan stunting setidaknya bisa menjadi salah satu bahan kampanye yang utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun