Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Kilas Balik 20 Tahun Perjalanan Google

7 September 2018   11:02 Diperbarui: 7 September 2018   20:13 1826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
garasi rumah tempat Google dilahirkan (flickr/Andrew Kir)

Selama empat tahun yang singkat, peramban Google telah berkembang lebih populer daripada Firefox dan Internet Explorer. Sepuluh tahun kemudian, Chrome sudah menjadi browser web yang dominan di dunia, dengan sekitar 60 persen pangsa penggunaan di seluruh dunia. Keberadaan Chrome membuat Google Search menjadi lebih relevan saat ini daripada yang pernah ada.

Selain YouTube, akuisisi terhadap Android juga diakui sebagai salah satu langkah gemilang dari perjalanan Google. Android, yang dibeli secara diam-diam oleh Google pada tahun 2005 seharga $ 50 juta, diluncurkan pada tanggal 22 Oktober 2008. Telepon seluler pertama yang memakai sistem operasi Android adalah T-Mobile G1 / HTC Dream, yang dijual seharga $ 179 (dengan kontrak dua tahun). Saat ini, hampir 90% sistem operasi telepon seluler menggunakan Android.

Alphabet Inc dan dimulainya era Google Assistant

Dengan bisnis yang semakin menggurita dan beberapa anak perusahaan baru yang butuh perhatian khusus, pendiri Google Larry Page memutuskan untuk merestrukturisasi Google. Tanggal 10 Agustus 2015 tercatat sebagai hari lahirnya Alphabet Inc, induk perusahaan Google dan beberapa anak usaha lain seperti Verily, Waymo, dan Wing. Untuk menandai restrukturisasi ini, Google pun meluncurkan logo baru.

Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegent) menjadi idola baru bagi beberapa perusahaan teknologi. Asisten virtual adalah salah satu ujicoba penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari yang praktis. Apple kemudian mengawalinya dengan Siri, yang diikuti oleh Amazon dengan meluncurkan Alexa. 

Google pun tak mau kalah. Pada bulan Mei 2016, Google Assistant resmi diluncurkan. Meski terlambat -- Alexa dua tahun lebih awal, dan Siri lima tahun lebih dulu -- namun Google Assistant yang dioperasikan pada speaker Google Home bisa berkembang dengan cepat dan mampu bersaing secara langsung dengan Amazon Alexa yang terkoneksi pada speaker Amazon Echo.

Produk-produk gagal dari Google

Dalam rangkaian 20 tahun perjalanan Google, tidak semua yang mereka temukan atau kebijakan akuisisi yang mereka lakukan mencetak langkah sukses. Google bukanlah Raja Midas yang bisa membuat segala sesuatu menjadi emas. Ada beberapa penemuan Google dan langkah akuisisi yang justru gagal, dan menjadi catatan hitam tersendiri dari kisah perjalanan perusahaan.

Platform media sosial Google Plus (G+) adalah salah satu noktah hitam dari sekian banyak penemuan Google. Tahun 2011 merupakan masa puncak popularitas Facebook. Google pun mencoba peruntungan di dunia jejaring sosial dengan peluncuran Google+, yang menggantikan alat microblogging Google Buzz. 

Namun tidak seperti kebijakan awal Facebook yang mengharuskan alamat email untuk bergabung, Google+ diluncurkan sebagai jaringan khusus berdasarkan undangan. Dan sebagaimana jejaring sosial lain, Google Plus adalah tempat dimana pengguna dapat berbagi foto, tautan, dan memulai obrolan Hangout dengan "lingkaran" teman. 

Tapi, semua fitur ini belum cukup untuk menandingi Facebook, atau platform media sosial lain yang kemudian bermunculan seperti Twitter atau Instagram. Tiga tahun paska peluncurannya, Google Plus menjadi tidak terurus. Hidup segan mati tak mau. Hingga saat ini, Google memang tidak mengumumkan "kematian" Google Plus, sebagaimana beberapa produk gagal lain seperti Google Health atau Google Powermeter.

Selain Google Plus, salah satu kegagalan besar yang dialami Google adalah ketika mereka mengakuisisi Motorola. Google mengambil spekulasi ketika mengakuisisi Motorola Mobility sebesar $ 12,5 miliar pada 2011. 

Di bawah kepengurusan Google, Motorola meluncurkan telepon pintar Moto X pada tahun 2013. Meskipun diterima dengan baik, Moto X dianggap tidak berhasil memenuhi ekspektasi meskipun sudah ditambah dengan peluncuran tipe Moto G yang menyasar kelas low-. Pada saat Moto X generasi kedua diumumkan pada tahun 2014, Google telah setuju untuk melepas Motorola ke Lenovo dengan harga yang lebih rendah daripada yang semula mereka bayarkan.

Denda terbesar dan tudingan bias politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun