Sandiaga lah satu-satunya pengusaha yang pertama dan yang terang-terangan mengkampanyekan "Cinta Rupiah" di saat nilai tukarnya tengah terpuruk. Sandiaga pun tidak ambil pusing jika apa yang dilakukannya merupakan bentuk dari pencitraan politik. Ia menilai penukaran dollar yang dimilikinya adalah bentuk kepedulian terhadap nilai rupiah yang kian anjlok.
Apa yang sudah dilakukan Sandiaga sepatutnya kita apresiasi. Beberapa pejabat pemerintah, yang juga dikenal sebagai pengusaha hingga saat ini belum nampak memberi contoh nyata. Presiden Jokowi baru sebatas menghimbau masyarakat untuk membeli produk lokal. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga hanya menghimbau masyarakat untuk menghentikan impor barang-barang mewah seperti mobil Ferrari hingga tas Hermes.Â
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bahkan meminta pihak oposisi untuk diam tidak berkomentar terhadap gejolak turunnya Rupiah, yang dia katakan sebagai bentuk demokrasi untuk menghargai pemerintah. Dan yang terakhir Menko Maritim Luhut Panjaitan malah menyalahkan pihak oposisi, yang karena politisasinya terhadap kejatuhan Rupiah membuat dolar terus menguat.
Mungkin, mereka sudah bertindak nyata sepert halnya Sandiaga Uno, namun tidak terliput oleh media. Mungkin pula, mereka sudah bertindak nyata menukarkan simpanan dolarnya ke rupiah, hanya saja untuk menghindari tuduhan pencitraan mereka melakukannya secara diam-diam. Namun, sekali lagi, dengan kondisi rupiah yang sedang terpuruk, masyarakat butuh contoh nyata untuk bisa menguatkan kepercayaan mereka bahwa Rupiah bisa menguat, dan ekonomi negara kita memang sedang baik-baik saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H